RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah pertahankan penurunan pasca penurunan terbesar sejak April setelah gain tak terduga dalam pasokan minyak mentah AS yang mengisyaratkan berlimpahnya pasokan dapat bertahan.
Minyak berjangka sedikit berubah di New York setelah turun 4,2% pada hari Rabu. Persediaan minyak mentah diperluas 2,39 juta barel menjadi 465.400.000 dalam pekan yang berakhir pada 26 Juni, menurut Energy Information Administration (EIA). Pasokan diperkirakan menyusut dalam survei yang dilakukan oleh Bloomberg. Investor menarik lebih banyak uang mereka dalam enam tahun dari ETF terbesar di AS yang melacak minyak mentah West Texas Intermediate.
Pemulihan minyak dari level terendah enam tahun di bulan Maret telah terhenti di tengah spekulasi reli harga yang memacu produksi dan memperpanjang surplus. Produksi minyak OPEC melonjak pada bulan lalu ke level tertinggi sejak Agustus 2012 setelah Irak bergabung dengan Arab Saudi dalam memproduksi minyak menuju rekor, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus berada di level $ 56,98 per barel dalam perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, naik 2 sen, pada pukul 10:57 pagi waktu Sydney. Kontrak turun $ 2,51 ke level $ 56,96 pada hari Rabu, harga terendah sejak 22 April, total volume sekitar 32% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah menguat 7% dalam tahun ini.
Brent untuk pengiriman Agustus 18 sen lebih tinggi di level $ 62,19 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Pada hari Rabu kemarin, Brent turun $ 1,58 ke $ 62,01. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan lebih besar $ 5,20 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.