Jumat, 21 Agustus 2015

Dolar Melemah Seiring Pedagang Mata Uang Berspekulasi Kenaikan Suku Bunga Pada Desember

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar melemah pada perdagangan Kamis, melanjutkan penurunannya yang dimulai pasca rilis risalah dari pertemuan pembuat kebijakan Federal Reserve bulan Juli lalu yang beberapa dari mereka menyarankan bahwa ekonomi mungkin tidak siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan September mendatang. 

ICE Indeks dolar AS, indeks kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, turun sebesar 0,4% ke level 95,9630. Indeks telah melemah sebesar 0,4% selama pekan ini, sebuah penurunan yang signifikan untuk indeks kekuatan dolar. 



Euro naik sebesar 0,8% ke level $1,1216, level tertingginya dalam sepekan terakhir, sementara dolar melemah sebesar 0,4% terhadap yen Jepang ke level 123,44. 
Dolar tembus level batas bawah sekitar pukul 10.30 pagi waktu Timur, dan ditransaksikan sejalan seiring penurunan tajam harga saham AS. 

Indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 mencatat kerugian terbesar mereka satu hari sejak 3 Februari 2014 lalu. Dan obligasi imbal hasil 10-tahun jatuh ke level terendah sejak 30 April lalu. 

Secara keseluruhan, data ekonomi yang dirilis Kamis bervariasi dengan klaim pengangguran naik untuk minggu keempat berturut-turut pekan lalu, sedangkan indeks Philly Fed - suatu indeks kondisi manufaktur di distrik Philadelphia Federal Reserve - menunjukkan kondisi membaik pada bulan Juli. (izr)
 
Sumber: MarketWatch

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.