RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kawanan
terbesar fase bulls untuk mata uang dolar sejak bulan Februari rentan
seiring para pedagang memangkas kemungkinan Federal Reserve untuk
menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Dolar mengalami
penurunan untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir pada Kamis ini
pasca risalah dari pertemuan kebijakan terbaru The Fed, yang dirilis
hari Rabu di Washington, menunjukkan sebagian besar peserta "menilai
bahwa kondisi untuk pengetatan kebijakan belum tercapai." Spekulan
menambahkan posisi dolar menguat untuk minggu kedelapan sampai 11
Agustus, yang merupakan jangka waktu terpanjangnya sejak 2010.
Indeks Spot Dollar
Bloomberg berada di level 1,208.55 pada pukul 9:03 pagi waktu Tokyo dari
level sebelumnya 1,208.06 di New York, di mana Dollar melemah sebesar
0,3 %. Mata uang tersebut sedikit berubah pada level $ 1,1123 per euro
menyusul penurunan 0,9 %, dan diperdagangkan pada level 123,89 ¥ setelah
kemarin turun 0,5 % ke level 123,80 ¥.
Kontrak berjangka
menunjukkan pedagang melihat tentang kemungkinan sebanyak 36 % dari
anggota The Fed yang setuju untuk kenaikan suku bunga acuan pada
pertemuan 16-17 September mendatang, berdasarkan pada asumsi bahwa suku
bunga The Fed yang efektif rata-rata 0,375 % setelah kenaikan pertama.
Itu turun dari sekitar 50 % sebelum pertemuan.
The Fed telah
mempertahankan suku bunga acuan di kisaran nol hingga 0,25 % sejak
Desember 2008. Data sebelumnya hari
Rabu menunjukkan pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia belum mempercepat
tingkat inflasi. Sementara Indeks harga konsumen naik 0,1 % pada Juli
dari bulan Juni, ketika meningkat 0,3 %.
Sebagian besar peserta
pertemuan "menilai bahwa kondisi untuk pengetatan kebijakan belum
tercapai, tapi mereka mencatat bahwa kondisi yang mendekati titik
tersebut," menurut pertemuan dari sesi Federal Open Market Committee
(FOMC) pada 28-29 Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.