RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Biaya
hidup di AS meningkat pada bulan Juli di laju yang paling lambat dalam
tiga bulan terakhir, keraguan pada seberapa cepat inflasi akan kembali
ke arah tujuan dari The Fed.
Indeks
harga konsumen meningkat 0,1 persen pasca kenaikan 0,3 persen bulan
sebelumnya, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja yang dilansir hari
ini di Washington. Perkiraan rata rata dari 78 ekonom yang disurvei oleh
Bloomberg memproyeksikan kenaikan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut
tidak termasuk makanan dan bahan bakar, biaya juga mengalami kenaikan
lebih sedikit dari yang di proyeksikan.
Minyak
mengalami penurunan lebih dari 30 persen dari puncak penutupannya pada
tahun ini yang terjadi pada bulan Juni lalu di tengah melimpahnya
pasokan global yang mungkin akan menahan inflasi dalam beberapa bulan
mendatang. Ketika dikombinasikan dengan dolar yang lebih kuat dan
pertumbuhan yang lambat di luar negeri, penurunan sektor energi akan
menjadikan target inflasi sebesar 2 persen yang dibuat oleh The Fed
bahkan menjadi lebih sulit dimengerti.
Biaya selama 12 bulan terakhir meningkat sebesar 0,2 persen.
Proyeksi
ekonom dalam survei Bloomberg berkisar dari penurunan sebesar 0,1
persen menjadi 0,3 persen, atau meningkat dari bulan sebelumnya.
Biaya
sektor energi naik 0,1 persen pada Juli pasca kenaikan 1,7 persen pada
Juni. Sebuah periode pendek stabilisasi harga pada sektor energi
tampaknya akan segera berakhir, terkait melimpahnya pasokan global yang
diperkirakan berlangsung sampai 2016 akan memberatkan minyak.(mrv).
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.