Rabu, 19 Agustus 2015

Indeks Berjangka Eropa Jatuh Mengindikasikan Ekuitas Alami Penurunan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Indeks saham berjangka Eropa jatuh, mengindikasikan ekuitas akan menghentikan kenaikan beruntun selama 2 hari, seiring penurunan lebih lanjut dalam saham China memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global. 


Indeks Euro Stoxx 50 berjangka yang berakhir pada bulan September turun 0,9 % ke level 3.467 pada pukul 7:17 pagi waktu London. Saham Eropa kemarin naik di tengah tanda-tanda membaiknya pertumbuhan ekonomi AS. Federal Reserve akan merilis risalah rapat bulan Juli setelah penutupan perdagangan Eropa hari ini. 

Saham China memperpanjang penurunan kemarin di tengah kekhawatiran pemerintah yang akan mengurangi kembali dukungan untuk pasar ekuitas dan pelemahan yuan akan memacu arus keluar modal. Karena devaluasi mata uang pada pekan lalu, para investor mewaspadai efeknya pada permintaan barang dari sektor komoditas hingga mobil yang telah mengirim Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,9 %. Sementara tembaga dan minyak memperpanjang penurunan pada Rabu ini. Di antara saham-saham yang dapat bergerak di berita perusahaan, saham Carlsberg A / S yang mungkin aktif setelah perusahaan bir keempat terbesar di dunia melaporkan laba kuartal kedua yang tidak sesuai dengan perkiraan analis, dan diperkirakan tahun 2015 laba operasi organik mengalami penurunan. (knc)
 
Sumber : Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.