Kamis, 20 Agustus 2015

Jaga Kurs Rupiah, BI Batasi Pembelian Valas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bank Indonesia segera melakukan pengetatan atau pembatasan pembelian valuta asing. Hal tersebut dilakukan untuk mengawal nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang semakin mengkhawatirkan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan BI hanya mengubah nominal dari Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai aturan transaksi valas yang saat ini berlaku dari US$100.000 menjadi US$25.000.

Jaga Kurs Rupiah, BI Batasi Pembelian Valas

Seperti diketahui, PBI No.16/16/PBI/2014 tentang Transaksi Valas antara Bank dengan Pihak Domestik, mengatur pembelian valas terhadap rupiah oleh nasabah melalui bank di transaksi spot dan derivatif di atas US$100.000 per bulan per nasabah, wajib menggunakan underlying  atau jaminan dan menyertakan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

"Pembatasan pembelian valas, itu kan pengaturan yang sekarang berlaku sampai dengan US$100.000 tanpa underlying. Kalau sekarang diturunkan supaya orang beli valas kalau perlu saja, diturunkan jadi US$25.000. Kalau di atas itu harus lewat underlying," ujarnya, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 19 Agustus 2015.

Aturan tersebut juga berlaku bagi pihak perbankan yang tidak punya stok valas. Dengan langkah tersebut, diharapkan dapat menjaga stabilitas rupiah yang saat ini tengah terpuruk. Dengan demikian, nasabah tidak terlalu bebas membeli dolar AS.

"Sehingga nasabah juga tidak terlalu bebas beli valas di bank. Bank kalau beli valas di pasar valas juga ada underlyingnya," ujarnya.

Tirta mengungkapkan, aturan tersebut rencananya diubah melalui rapat dewan gubernur (RDG). 

"Begitu selesai diubah, diamandemen, bisa segera diberlakukan. Nanti lewat amandemen PBI," tuturnya.
 
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.