RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
kembali alami penurunan seiring negara-negara OPEC mensinyalir mereka
akan terus memompa minyak mentah di tengah melimpahnya stok global.
Futures
mengalami penurunan sebanyak 0,7 persen di New York setelah naik 1,8
persen pada Selasa. Irak, anggota terbesar kedua dari Organisasi Negara
Pengekspor Minyak, berkata bahwa produksi merupakan hal penting untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan populasi, sedangkan Angola akan
mengekspor setidaknya ke lebel tertinggi dalam empat tahun selama bulan
Oktober, menurut sebuah loading program awal yang diperoleh Bloomberg.
West
Texas Intermediate untuk pengiriman September, yang berakhir Kamis,
turun sebanyak 31 sen ke level $ 42,31 per barel di New York Mercantile
Exchange dan berada di level $ 42,38 pada pukul 10:13 pagi waktu Sydney.
Kontrak naik 75 sen ke level $ 42,62 kemarin, naik dari penutupan
terendah dalam enam tahun. Volume semua berjangka yang diperdagangkan
adalah sekitar 53 persen di bawah rata-rata 100 hari. Kontrak aktif pada
Oktober mendatang lebih aktif turun 27 sen.
Brent
untuk pengiriman Oktober turun sebanyak 36 sen, atau 0,7 persen, ke
level $ 48,45 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange.
Ini naik 7 sen menjadi $ 48,81 pada Selasa. Minyak mentah patokan Eropa
diperdagangkan pada premium $ 5,64 untuk WTI dalam bulan yang sama.(sdm)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.