Kamis, 20 Agustus 2015

Saham AS Jatuh Karena Penurunan Tajam Harga Minyak

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Reli tengah hari saham AS memudar pasca rilis risalah pertemuan the Fed membuktikan sekilas dan investor kembali terfokus pada China dan ekonomi global. Saham singkat memangkas kerugiannya seiring the Fed menunjukkan risalah pertemuan pembuat kebijakan yang menilai kondisi untuk suku bunga yang lebih tinggi belum memadai. Sementara mulai berkurangnya spekulasi bank sentral AS akan menaikkan suku pada pertemuan berikutnya, kejutan devaluasi dari China terus mengacaukan aset-aset negara berkembang dan mengancam perlambatan pertumbuhan global di tengah kekalahan di sektor komoditas. 


Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,8 persen ke level 2,079.61 pada pukul 16:00 di New York, melayang di atas moving average 200 hari. Indeks hampir terhapus semua kerugian setelah risalah dirilis, sebelum akhirnya kembali terkoreksi. Sementara indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 162,61 poin, atau 0,9 persen, ke level 17,348.73. 

Saham Caterpillar Inc dan Freeport-McMoran tergelincir karena saham-saham industri dan harga bahan baku yang melemah lebih dari 1 persen. Saham di sektor energi merosot ke level tajam sejak Januari lalu karena kenaikan yang tak terduga dalam cadangan minyak mentah AS mengirim harga minyak ke fase bearish. (izr)
 
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.