Kamis, 20 Agustus 2015

Saham Jepang Jatuh Dalam Kekhawatiran Akan Cina

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Jepang jatuh untuk hari ketiga di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi China dan investor yang menimbang laporan dari Federal Reserve.

Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp, pemasok Toyota Motor Corp, turun 1,8 persen setelah laporan mengatakan bahwa perusahaan ini sepakat untuk memotong harga untuk mobil. Pengeksplor minyak alami penurunan setelah harga minyak mentah memperpanjang penurunannya. SoftBank Group Corp naik 3 persen setelah Presiden Nikesh Arora mengatakan dia akan membeli sekitar 60 miliar yen ($ 483 juta) saham perusahaan pengangkutan.
Indeks Topix kehilangan 0,9 persen ke level 1,633.06 pada istirahat perdagangan di Tokyo, dengan sekitar tiga saham jatuh untuk setiap satu yang naik. Volume pada indeks sekitar 11 persen di bawah 30-hari rata-rata intraday. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 persen ke level 20,100.14.
Devaluasi mata uang Cina terus mengacaukan aset emerging-market, dengan kekhawatiran atas dampak dari perlambatan China pada pertumbuhan global akan memicu kekalahan dalam komoditas.
MSCI Emerging Markets Index tenggelam di hari kelima hari ini, menuju level terlemah sejak Oktober 2011. China Shanghai Composite Index turun 1 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,3 persen. Indeks itu jatuh 20 persen dari puncaknya pada bulan April untuk memenuhi definisi umum dari pasar beruang.(sdm)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.