Jumat, 23 Oktober 2015

Dolar Menguat Tekan Harga Emas Dunia

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Penguatan mata uang dolar Amerika Serikat, menekan harga emas dunia, sehingga jatuh ke level terendah dalam sembilan hari terakhir. 
Dolar Menguat Tekan Harga Emas Dunia

Dilansir Reuters, Jumat 23 Oktober 2015, harga emas dunia turun 0,1 persen di posisi US$1.165 per ons. Harga emas untuk pengiriman Desember, turun US$1 ke level US$1.166,1 per ons.

Dolar menguat, karena kembalinya ekspektasi kenaikkan suku bunga acuan Bank Sentral AS, setelah data pengangguran AS menunjukkan perbaikan ke arah positif.  

Laporan mingguan data ekonomi AS menunjukkan data pengangguran mingguan di lebih rendah dari ekspektasi. Data penjualan rumah pun meningkat 4,7 persen menjadi 5,55 juta. 

Harga emas domestik 

Sementara itu, harga emas dalam negeri diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini turun Rp3.000 menjadi Rp560 ribu per gram, dibanding dengan harga kemarin Rp563 ribu per gram.  

Berdasarkan laman logammulia, untuk harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam juga turun Rp2.000 dari Rp506 ribu per gram menjadi Rp505 ribu per gram. 

Berikut daftar harga emas Antam hari ini:

Harga emas logam lima gram dijual Rp2.655.000, 10 gram Rp5,26 juta, dan 25 gram Rp13.075.000.

Sedangkan harga emas 50 gram dijual Rp26,1 juta, 100 gram Rp52,15 juta, 250 gram Rp130,25 juta, dan 500 gram Rp260,3 juta. (asp)
 
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.