Jumat, 23 Oktober 2015

Euro Perpanjang Penurunan; Investor Beralih Ke Rapat FOMC Berikutnya Pekan Depan


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Euro terus melemah, sementara dolar berada di bawah tekanan jual karena investor memasang mata mereka pada pertemuan The Fed pekan depan. Dolar AS stabil terhadap yen di perdagangan Asia Jumat ini setelah Bank Sentral Eropa menunjukkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut, mencerahkan sentimen pasar dan mendorong Indeks Saham Nikkei.

Dolar berada di 120,63 yen, jika dibandingkan dengan 120,66 yen pada Kamis malam di New York. Mata uang AS menelusuri kekuatan semalam setelah ECB mengirim sinyal yang lebih kuat bahwa langkah-langkah stimulus lebih kemungkinan besar diadakan pada pertemuan bulan Desember nanti.

Investor berusaha untuk menjual keselamatan mata uang Jepang, dengan indeks Nikkei naik lebih dari 2% pada tengah hari. Tapi menjelang akhir pekan dan dengan kurangnya isyarat perdagangan yang segar, dolar berada di bawah tekanan jual setelah menyentuh angka 120,99 secara singkat pada awal sesi, level tertingginya sejak 25 September lalu.

Euro memperpanjang penurunannya selama sesi Asia untuk menyentuh $ 1,1072, yang merupakan level terendahnya sejak 19 Agustus, namun kemudian stabil pada $ 1,1111 di tengah hari. Jika dibandingkan dengan $ 1,1109 akhir Kamis kemarin. Euro berada di  134,02 yen dari sebelumnya 134,09 yen.(mrv)

Sumber: MarketWatch

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.