Jumat, 23 Oktober 2015

Jepang Saham Menyusul Reli Global Pada Sesi Akhir Perdagangan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Jepang naik, menyusul reli ekuitas global yang dipicu oleh sinyal dari Bank Sentral Eropa yang sudah siap untuk menambah stimulus moneternya tahun ini. Dengan produsen makanan, broker,serta  pengembang properti memimpin kenaikan. 

Semua 33 kelompok industri indeks Topix menguat. Nomura Holdings Co, broker terbesar di Jepang, naik 3,7 persen. Perusahaan kosmetik Kose Corp naik 4,3 persen setelah melaporkan laba awal yang mengalahkan perkiraan. Pembuat serat Kuraray Co turun 4,1 persen, salah satu dari hanya 12 saham yang turun pada indeks Nikkei 225 Stock Average, setelah Jefferies Group LLC memangkas ratingnya pada saham. 

Indeks Topix naik 2 persen menjadi 1,547.84 di Tokyo, ditutup pada level tertingginya pada bulan Agustus dan membukukan kenaikan mingguannya sebesar 2,8 persen. Indeks Nikkei 225 naik 2,1 persen menjadi 18,825.30 dan yen diperdagangkan pada 120,61 per dolar setelah melemah selama enam hari sebelumnya. ECB menjadi bank sentral terbaru yang memberikan sinyal kemungkinan pelonggaran kebijakan jika pertumbuhan melambat dan inflasi yang menghangat. Data perdagangan yang lemah awal pekan ini memicu spekulasi bahwa Bank of Japan juga akan meningkatkan stimulus.(mrv)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.