Selasa, 20 Oktober 2015

Minyak Hentikan Penurunan Mendekati Level Terendah Dua Pekan


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak menghentikan penurunan pasca tergelincir ke level terendah dua pekan jelang data pemerintah AS diprediksikan akan menunjukkan bahwa stok minyak meluas di Amerika. Minyak berjangka November, yang berakhir Selasa, naik sebanyak 0,9% di New York setelah tergelincir 2,9% pada Senin. Persediaan naik sebesar 3,5 Juta Barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg Sebelum laporan EIA Rabu. Iran Bersiap untuk meningkatkan produksi Setelah kekuatan dunia merubah hukuman terkait ekonomi, meskipun ada Keputusan oleh OPEC, Menteri perminyakan Bijan Namdar Zanganeh kepada wartawan di Teheran.

Minyak gagal mendapatkan Susten di atas $ 50 per barel pada awal bulan ditengah tanda-tanda Pasar Akan Tetap kelebihan pasokan. OPEC terus memproduksi Lebih dari kuota dan Mentri perminyakan Zanganeh NX melihat perubahan yang akan datang dalam strategi produksi OPEC. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November naik sebanyak 41 sen menjadi $ 46,30 per barel pada New York Mercantile Exchange. Kontrak Jatuh $ 1,37 ke level $ 45,89 pada hari Senin, penutupan terendah sejak 2 Oktober. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 31% di bawah rata-rata 100-hari. Kontrak teraktif Desember naik 12 sen menjadi $ 46,40 pada 05:14 sore Sydney.(yds) 


Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.