RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
turun di bawah $ 46 per barel terkait data industri AS yang menunjukkan
kenaikan pada stok minyak mentahnya pada negara dengan konsumen minyak
terbesar dunia tersebut. Minyak
berjangka Desember turun sebesar 1 persen di New York. Persediaan
meningkat sebesar 7.050.000 barel pekan lalu, American Petroleum
Institute mengatakan telah melaporkannya di hari Selasa kemarin. Data
Energy Information Administration untuk hari Rabu diperkirakan akan
menunjukkan peningkatab persediaan sebesar 3,75 juta barel, menurut
survei Bloomberg.
Minyak
gagal untuk mempertahankan kenaikan di atas $ 50 per barel awal bulan
ini di tengah tanda-tanda surplus pasar akan berkepanjangan terkait
Organisasi Negara Pengekspor Minyak yang terus memompa di atas kuota
kolektif mereka. Stok AS tetap lebih dari 100 juta barel lebih tinggi
dari rata-rata musiman lima tahunnya bahkan jumlah pengeboran aktif di
negara ini telah menurun selama tujuh minggu. Minyak
West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun sebesar 44 sen
menjadi $ 45,85 per barel di New York Mercantile Exchange, dan berada di
$ 45,90 pada 11:05 pagi waktu Sydney. Kontrak November berakhir Selasa
kemarin pasca penurunan 34 sen menjadi $ 45,55, yang merupakan penutupan
terendahnya sejak 2 Oktober lalu. Volume semua minyak berjangka yang
diperdagangkan adalah sekitar 74 persen di bawah rata-rata 100-harinya.
Brent
untuk pengiriman Desember turun 23 sen menjadi $ 48,48 per barel di
London-based ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa
diperdagangkan pada premium dari $ 2,59 untuk WTI Desember.
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.