Jumat, 12 Februari 2016

Pesimisme Yellen Buat Rupiah Melesat


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Nilai tukar rupiah melesat naik sejak dua hari lalu. Bahkan, kamis (11/2/2016) pagi, rupiah sempat melonjak ke posisi 13.380 per dollar AS.

Menurut Bank Indonesia (BI), salah satu faktor yang membuat penguatan rupiah adalah pesimisme Gubernur The Fed Janet Yellen.

"Dia tidak terlalu optimis untuk penyesuaian Fed fund rate (suku bunga bank sentral AS)," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Kupang, Kamis (11/2/2016).

Awalnya tutur Agus, pelaku pasar meyakini suku bunga bank sentral AS akan naik 4 kali dalam setahun. Namun, pasar berubah setelah melihat kondisi ekonomi AS.

"Kemudian menurun 2 kali setahun. Sekarang mungkin sudah banyak yang berfikir sekali setahun. Jadi ini berdampak (terhadap rupiah)," kata Agus.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan hal yang hampir serupa. Menurutnya, pasar menanti testimoni Yellen pada Rabu (10/2/2016) malam yang diprediksi dovish, mengingat indikator ekonomi AS yang mengecewakan dalam dua pekan terakhir.

"Ketika ketidakpastian dan pesimisme global melanda, pelaku pasar pasti akan memilih memindahkan aset. Terjadi risk aversion," tutur Josua seperti dikutip Kontan.

Meski begitu, faktor internal juga berperan menguatkan rupiah. Salah satunya yakni faktor inflasi yang tetap terjaga pada 4 plus minus 1 persen per tahun. "Itu juga mendatangkan optimisme pada Indonesia," ucap Agus. 

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.