RIFANFINANCINDO - Harga minyak ditutup jatuh pada Rabu dini hari di sesi AS,
karena pedagang mencatat pertumbuhan stok AS. Janji pemotongan produksi OPEC
telah mendorong pasar selama beberapa minggu ini, dan produsen AS meresponsnya.
Harga minyak mentah menetap di $52,49, anjlok 1,5%. Volume
perdagangan turun secara signifikan.
Stok minyak mentah AS naik 2,3 juta barel untuk pekan yang
berakhir 16 Desember menurut laporan hari ini, dirilis oleh Departemen
Administrasi Informasi Energi Energi (EIA) AS di Washington DC.
Ini merupakan kenaikan pertama persediaan dalam hampir enam
minggu, kata Departemen Energi itu.
Stok bensin dan persediaan produk sulingan keduanya jatuh,
EIA menunjukkan.
Para analis mengatakan laporan EIA tidak mengejutkan, Dampak
psikologi perdagangan pasar saat ini sangat minim.
Laporan pemerintah berbeda dalam ekspektasinya, apalagi
optimis, dari penelitian American Petroleum Institute, baru dirilis kemarin.
Harga minyak Brent diperdagangkan pada $54,54 per barel,
turun 81 sen per barel.
Sebuah laporan dari bank Societe General yang berbasis di
Paris mengindikasikan bahwa pengurangan produksi minyak oleh negara-negara OPEC
dan Rusia, antara lain, akan mendorong harga minyak ke kisaran $60 selama tahun
2017.
Produksi minyak Rusia lebih tinggi di tahun ini dibandingkan
tahun lalu, tapi akan menurun mulai 1 Januari 2017.
Emas Ditutup Jeblok, Pasar Tunggu Dow di 20.000
Harga emas
berjuang mati-matian untuk menetap lebih tinggi, tapi ditutup melemah untuk
hari Rabu akibat greenback yang mundur dari rekor 14 tahun. Emas untuk
pengiriman Februari, berakhir turun 40 sen, penurunan kurang dari 0,1%, di
$1,133.20 per troy ons.
Kabar
buruk itu menyusul hasil yang mengecewakan kemarin ketika logam mulia mengalami
penurunan lain, hilangnya 0,8%. Harga emas
masih melemah setelah DJIA juga turun, mencoba untuk mencapai puncak tertinggi
20.000. Pasar
ditutup dalam rekor pada hari Selasa, dan tertinggi baru bagi ekuitas
mengurangi keinginan berinvestasi di logam mulia, yang dipandang sebagai safe
haven.
Komoditas
itu telah jatuh 3,2% sepanjang bulan ini, ditekan oleh dolar yang mendaki dan
suku bunga yang baru diangkat. Peningkatan
greenback membuat logam tersebut lebih mahal bagi pemilik mata uang lainnya.
Kenaikan imbal hasil membuatnya sedikit lebih menarik untuk berinvestasi dalam
aset yang membayar bunga, di mana emas tidak bisa.
Dolar pada
hari Rabu juga kehilangan pijakan terhadap banyak mata uang utama lainnya.
Indeks Dolar, berkurang 0,3% ke 102,97. Indeks ini mengukur kekuatan dolar
terhadap sejumlah enam mata uang lain.
Dengan
beberapa hari perdagangan tersisa di tahun 2016, emas tampaknya menuju
keuntungan 6% selama tahun ini, menurut analis pasar.
( id.investing.com )







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.