RIFANFINANCINDO - Inggris dilaporkan tengah menjajaki peluang bergabung dalam perjanjian dagang Trans Kemitraan Pasifik (TPP), sebagai bagian dari upaya untuk memetakan perdagangan di masa depan setelah Brexit. Seperti diketahui Inggris masih menjalani negosiasi terkait skema perdagangan, usai memutuskan keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) alias Brexit.
Setelah keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian dagang TPP, tak berselang lama setelah Donald Trump memimpin Gedung Putih. Kini mencuat spekulasi bahwa Inggris tertarik menggantikan posisi AS di perjanjian dagang Trans Kemitraan Pasifik (TPP). Pemerintah Inggris belum memberikan konfirmasi, tetapi menerangkan belum ada pembicaraan untuk bergabung dengan blok-blok tersebut.
Beberapa ahli perdagangan berpendapat Inggris tidak mungkin mendapatkan kesepakatan, bahkan apabila benar terjadi dinilai tidak akan banyak berpengaruh. Sementara dikutip dari Reuters, Rabu (3/1/2018) surat kabar the Financial Times mengungkapkan apabila Inggris sudah memulai pembicaraan informal tentang bergabung bersama blok dalam upaya meningkatkan ekspor pasca Brexit.
Setelah keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian dagang TPP, tak berselang lama setelah Donald Trump memimpin Gedung Putih. Kini mencuat spekulasi bahwa Inggris tertarik menggantikan posisi AS di perjanjian dagang Trans Kemitraan Pasifik (TPP). Pemerintah Inggris belum memberikan konfirmasi, tetapi menerangkan belum ada pembicaraan untuk bergabung dengan blok-blok tersebut.
Beberapa ahli perdagangan berpendapat Inggris tidak mungkin mendapatkan kesepakatan, bahkan apabila benar terjadi dinilai tidak akan banyak berpengaruh. Sementara dikutip dari Reuters, Rabu (3/1/2018) surat kabar the Financial Times mengungkapkan apabila Inggris sudah memulai pembicaraan informal tentang bergabung bersama blok dalam upaya meningkatkan ekspor pasca Brexit.
Baca Juga :
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor | PT RIFAN
Rifan Financindo Intensifkan Edukasi | RIFANFINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai | RIFAN
Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB | PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan | PT. RIFAN
Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras | RIFAN BERJANGKA
JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya | PT. RIFAN FINANCINDO
RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun | PT RIFANFINANCINDO
PT RFB Gelar Media Workshop | PT RFB
Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK | PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA
RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat | RFB
Meskipun Amerika Serikat telah menarik keluar dari perjanjian dagang tersebut hampir setahun lalu, negara-negara lain yang tergabung dalam TPP menegaskan bakal terus maju dengan rencana baru kelompok perdagangan Pasifik itu. Sejauh ini TPP melibatkan hanya negara-negara sekitar Kepulauan Pasifik seperti Jepang, Kanada dan Meksiko.
Namun Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands mengatakan tidak ada batasan geografis yang mencegah partisipasi Inggris Raya. "Tidak ada yang dikecualikan terkait hal ini. Dengan jenis hubungan plurilateral, tidak harus ada pembatasan geografis," jelasnya kepada Financial Times. Aturan Uni Eropa menyatakan bahwa Britania tidak sepakat dengan penawaran dagang baru sebelum meninggalkan blok pada Maret 2019.
Surat kabar mengutip seorang pejabat dari negara TPP menerangkan tidak akan dalam waktu dekat mendiskusikan aksesi Inggris sebelum kesepakatan Brexit. Sebagai informasi sisa anggota TPP kini berjumlah 11 negara yakni Kanada, Australia, Chili, Selandia Baru, Brunei, Singapura, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru dan Vietnam yang telah menekankan bakal terus berjalan tanpa AS.
Namun Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands mengatakan tidak ada batasan geografis yang mencegah partisipasi Inggris Raya. "Tidak ada yang dikecualikan terkait hal ini. Dengan jenis hubungan plurilateral, tidak harus ada pembatasan geografis," jelasnya kepada Financial Times. Aturan Uni Eropa menyatakan bahwa Britania tidak sepakat dengan penawaran dagang baru sebelum meninggalkan blok pada Maret 2019.
Surat kabar mengutip seorang pejabat dari negara TPP menerangkan tidak akan dalam waktu dekat mendiskusikan aksesi Inggris sebelum kesepakatan Brexit. Sebagai informasi sisa anggota TPP kini berjumlah 11 negara yakni Kanada, Australia, Chili, Selandia Baru, Brunei, Singapura, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru dan Vietnam yang telah menekankan bakal terus berjalan tanpa AS.
( sindonews.com )
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.