Rabu, 24 Januari 2018

PT Rifan Financindo Berjangka - IHSG Lagi-lagi Cetak Rekor, Didorong Sentimen Global "Shutdown" di AS


PT Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (23/1/2018) kembali mencapai rekor tertinggi. IHSG ditutup pada level 6.635,354.

Posisi IHSG tersebut menguat 134,805 poin atau 2,074 persen.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebut, sentimen global mendorong penguatan IHSG hingga mencapai rekor tertinggi pada saat penutupan perdagangan hari ini dan aksi beli pun masih terus bertahan.

"Masih bertahannya aksi beli yang juga didukung sentimen dari global membuat IHSG dapat bertahan positif," ujar Reza ketika dihubungi Kompas.com.

 Adapun sentimen global yang membanjiri IHSG hari ini adalah mulai adanya kesepakatan di Kongres AS untuk mengakhiri kondisi shutdown pemerintah AS. Shutdown atau berhentinya layanan publik di AS dimulai sejak akhir pekan lalu.

"Mulai adanya kesepakatan Kongres AS untuk mencegah terjadinya shutdown membuat pasar merespon positif," ungkap Reza.

Sekedar informasi, nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini mencapai Rp 8,9 triliun. 202 saham menguat, 165 saham melemah, 126 saham tidak berubah, dan 134 saham tidak diperdagangkan.

IHSG diperkirakan bakal melemah pada perdagangan esok hari, Rabu (24/1/2018), dengan kisaran level 6.625 hingga 6.650.

Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.