Senin, 09 Juli 2018

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar AS Nyaris Rp 15.000, Pengusaha Muda Minta Jokowi Bertindak




PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolas Amerika Serikat (AS). Pekan lalu, dolar AS berakhir di kisaran Rp 14.400.

Ketua BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bidang Ekonomi, Muhamad Idrus mengkhawatirkan pekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menebus angka Rp 15.000. Karena itu, lanjut Idrus, HIPMI menghimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memberikan solusi.

"Para analis perbankan memprediksi dolar AS akan jatuh pada angka Rp 14.600. Antisipasi kemungkinan terburuk pekan depan, yaitu tembus Rp 15.000. Kami mengimbau dengan segera agar presiden bertindak," kata Idrus dalam keterangan tertulis, Senin (9/7/2018).

Idrus mengatakan pelemahan rupiah bukan hanya semata karena persaingan dagang antara AS dengan China dan Uni Eropa, tapi juga disebabkan faktor internal. Karena itu, lanjutnya, Jokowi segera bertindak berupa mengeluarkan kebijakan penyelamatan rupiah.

Idrus menambahkan, jika dolar AS menembus Rp 15.000, maka perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Industri Indonesia, menurutnya, banyak tergantung bahan baku impor.

"Semoga hal ini tidak terjadi, nilai tukar bisa kembali menguat. Industri kita didominasi Foot Loose Industry yang mengandalkan bahan baku impor. Kalau nilai tukar terus melemah, industri kita akan kolaps," katanya.

Idrus pun mengimbau agar masyarakat tidak memborong dolar dan memiliki kepedulian terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

"Peran serta masyarakat khususnya kalangan elite diharapkan agar melakukan aksi nyata keprihatinan atas kondisi ekonomi kita. Dan jangan sampai sebaliknya, (yaitu) memborong dolar," ucapnya.


Sumber : https://finance.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.