Rabu, 07 Mei 2014

Coba Garap Proyek Infrastruktur, Saham ASII Berusaha Rebound

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pada Agustus 2014 PT Astra International Tbk (ASII) memproyeksikan sudah bisa merampungkan proyek jalan tol Kertosono-Mojokerto seksi I. Saat ini proses konstruksi seksi I sudah mencapai 99%. Seksi I memiliki panjang 15 kilometer (km) yang meliputi ruas Kertosono-Jombang. Tahun ini, ruas tol pertama ini akan diuji coba terlebih dahulu sebelum beroperasi secaar komersil.
Selanjutnya, melalui anak usaha PT Astratel Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), ASII akan menyelesaikan seksi II dan III. Masing-masing memiliki panjang 20 km dan 5 km.
Perseroan menargetkan, ruas kedua seksi ini bisa kelar pada November-Desember 2014. Dengan demikian, tahun depan seluruh ruas sudah bisa beroperasi penuh. Di tahun pertama, target lalu lintas harian sekitar 23.000 kendaraan per hari. Dalam penyelesaian ruas tol ini, ASII menggelontorkan dana sekitar Rp 1,8 triliun.
Adapun, total alokasi belanja modal (capex) ASII untuk sektor infrastruktur sebesar Rp 2,5 triliun. Sedangkan, sisanya, Rp 200 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur lain yang dimiliki Grup Astra melalui Astratel. Beberapa bisnis infrastruktur yang sedang digeluti ASII saat ini adalah air bersih, yakni PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja). Astra bermitra dengan Suez Environment di perusahaan ini.
Selanjutnya, di sektor energi, Astra memiliki perusahaan patungan dengan PT Shell Indonesia, yaitu PT Gresik Distribution Terminal (GDT). Astra mengempit 40% di perusahaan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur itu.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham Selasa (6/5/14), saham ASII dibuka dilevel 7450. Dan ditutup pada  kisaran 7400. Volume perdagangan saham ASII mencapai 12,7 juta lot saham.
Melihat indikator teknikal, harga saham ASII saat ini telah mengalami pelemahan yang cukup tajam, kali ini telah masuk dalam area jenuh jual dan mulai rebound. Terpantau indikator MA terus bergerak turun menuju bolinger band bawah. Dan candle yang telah menembus BB atas. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga yang berada pada zona jenuh jual mengindikasikan harga masih akan berpotensi naik.
Sementara itu indikator ADX bergerak flat ketika +DI menunjukan bergerak menguat di level 15. Diprediksi kenaikkan ASII akan mulai terjadi. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan bergerak di level support Rp 7200 hingga resistance Rp 8042.


Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.