Jumat, 15 September 2017

Dow Jones Tembus Rekor Tertinggi Lagi Berkat Saham Boeing

RIFAN FINANCINDO - Kenaikan saham Boeing menarik Dow Jones Industrial Average ke rekor tertinggi pada penutupan perdagangan kemarin. Sementara, Indeks S & P 500 turun karena investor melihat inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan yang meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/9/2017), Indeks Dow Jones naik 0,2% menjadi 22.203,48, Indeks S & P 500 kehilangan 0,11% menjadi 2.495,62, dan Nasdaq Composite turun 0,48% menjadi 6.429,08, terluka oleh penurunan saham Apple sebesar 0,86%.

Dow Jones menguat dalam tiga hari berturut-turut didorong menguatnya saham Boeing yang naik 1,36% setelah Deutsche Bank menaikkan target harga pada saham kedirgantaraan dan pertahanan.

Sementata, Indeks S & P 500 dan Nasdaq bergerak lebih rendah setelah sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen naik lebih dari yang diperkirakan pada Agustus. Hal ini meningkatkan kemungkinan akan terjadi kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4% pada bulan lalu dan menjadi kenaikan terbesar dalam tujuh bulan dan merupakan data ekonomi utama terakhir yang akan dirilis menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 19-20 September.

"Saya tidak berpikir pasar mengharapkan kekuatan semacam itu dalam hal inflasi. Apa yang orang inginkan adalah apakah Yellen (kepala The Fed) akan berbicara tentang kurangnya inflasi sebagai sesuatu yang sementara, atau apakah hal itu terus berlanjut," kata Victor Jones, direktur perdagangan TD Ameritrade.

Setelah data tersebut, peluang kenaikan pada bulan Desember naik di atas 50% untuk pertama kalinya sejak Juli, dari 41,3%, menurut alat FedWatch CME Group.

Enam sektor dari 11 sektor di Indeks utama S & P 500 naik, dipimpin oleh peningkatan sektor utilitas sebesar 0,88%. Sektor energi juga naik 0,39% setelah harga minyak mentah AS mencapai level USD50 per barel untuk pertama kalinya sejak 10 Agustus pada perkiraan permintaan bullish oleh International Energy Agency.

Dibantu oleh laporan pendapatan perusahaan yang kuat dan optimisme bahwa Presiden Donald Trump akan memotong pajak bisnis, Dow Jones telah menguat 12% sepanjang tahun ini. Sementara, Indeks S & P 500 naik 11% di 2017, diperdagangkan pada 17,6 kali pendapatan yang diharapkan, dibandingkan dengan rata-rata 10 tahun di angka 14,3, menurut Thomson Reuters Datastream.

"Saya tidak mengambil uang dari saham, tapi ketika uang baru masuk, saya menambah pendapatan tetap kami, apakah itu saham preferen, obligasi korporasi atau sekuritas berbasis mortgage," kata Jake Dollarhide, chief executive officer of Longbow Manajemen Aset di Tulsa.

Indeks discretionary konsumen tercatat turun 0,54% ditarik ke bawah oleh penurunan 0,43% pada saham Amazon.com  dan penurunan 0,93% yang dialami saham Walt Disney. Saham Equifax juga terpantau turun 2,35% setelah Federal Trade Commission membuka penyelidikan terhadap pelanggaran data perusahaan yang besar. ( sindonews.com )


RIFAN FINANCINDO            RIFANFINANCINDO            PT RIFAN FINANCINDO

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.