Kamis, 02 Juli 2015

Dolar Menguat, Harga Emas Terpuruk

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga emas jatuh dalam titik terendah dalam hampir empat pekan terakhir, pada Selasa, 2 Juli 2015. Emas terpuruk ke US$1,116.35 atau turun satu persen.


Melemahnya harga emas dipengaruhi oleh menguatnya dolar Amerika Serikat. Seperti diketahui euro masih berada dalam tekanan setelah Yunani gagal membayar utang kepada IMF.

Sementara itu, harga emas di dalam negeri berdasarkan data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk melaporkan hari ini emas Antam turun lagi menjadi Rp550 ribu per gram pada perdagangan hari ini.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam yang juga ikut turun Rp2.000 menjadi Rp493 ribu per gram.

Emas ukuran lima gram dilepas dengan harga Rp2.605.000, ukuran 10 gram Rp5.160.000, ukuran 25 gram Rp12.825.000, ukuran 50 gram Rp25.600.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp51.150.000.

Sementara itu, harga emas ukuran 250 gram dipatok pada level Rp127.750.000. Sedangkan untuk ukuran 500 gram mencapai Rp255.300.000, tetapi untuk ukuran ini tidak tersedia karena habis terjual.

Tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang  langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.