RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
berayun antara keuntungan dan kerugian, tertahan di bawah level $40 per
barel, di tengah spekulasi stok minyak mentah AS meningkat untuk pekan
kedua.
Minyak
berjangka mendatar di New York pasca naik 2,8 persen pada Selasa
kemarin. Persediaan minyak AS mungkin meningkat 1,45 juta barel pada
pekan lalu, menurut survei Bloomberg jelang laporan dari Administrasi
Informasi Energi pada hari Rabu. Venezuela berusaha untuk mempromosikan
kerjasama antara OPEC dan Rusia, produsen minyak mentah terbesar di
dunia, menurut Presiden Nicolas Maduro.
Penurunan
minyak sejak memnembus level tertingginya tahun ini pada bulan Juni
lalu telah terjun lebih dalam sebesar 35 persen di tengah gejolak
komoditas global yang didorong oleh kekhawatiran bahwa permintaan China
akan melambat. Indeks Bloomberg Komoditi dari 22 bahan baku termasuk
minyak mentah dan logam sedikit berubah pasca rebound pada perdagangan
kemarin dari level terendah dalam 16 tahun terakhir.
Minyak
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober berada di level
$39,60 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 29 sen, pukul
15:36 waktu Sydney. Kontrak WTI naik $1,07 ke level $39,31 pada hari
Selasa, rebound dari penutupan terendahnya sejak Februari 2009 lalu.
Jumlah volume transaksi sekitar 21 persen di atas SMA 100 hari. Harga
minyak WTI telah turun sebesar 26 persen tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.