RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Yen
jatuh untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir terhadap dolar
pasca pejabat Departemen Keuangan mengatakan rally mata uang Jepang ke
level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir itu "tiba-tiba."
Penguatan
dolar dari level terendah sejak Januari lalu terhadap euro seiring
indeks ekuitas berjangka AS menguat. Dolar Australia naik ke level
tertinggi dalam dua pekan terakhir pasca meluncur pada Senin kemarin
terkait kekhawatiran perlambatan ekonomi China akan meredam pertumbuhan
global.
Yen
tergelincir sebesar 0,4 persen ke level 118,86 per dolar pukul 09:53
pagi di Tokyo pasca melonjak ke level 116,18 pada hari Senin, terkuat
sejak 16 Januari lalu. Dolar naik sebesar 0,4 persen ke level $1,1578
per euro setelah melemah sebesar 2 persen kemarin.
"Saya
pikir itu terjadi tiba-tiba," menurut pejabat resmi Departemen
Keuangan, saat ditanya oleh wartawan di Tokyo Selasa tentang lonjakan
yen semalam.Menteri Ekonomi Jepang Akira Amari mengatakan di parlemen bahwa penguatan yen terkait permintaan terhadap aset safe haven kemarin yang menunjukkan valuasi ekonomi Jepang sebagai "suara."
Dolar Australia naik sebesar 0,4 persen ke level 71,85 sen AS, pasca jatuh ke level 70,50 sen Senin kemarin, terlemah sejak April 2009. Mata uang Selandia Baru turun 0,1 persen ke level 64,79 sen AS setelah anjlok sebesar sebanyak 8,3 persen Senin.
Pedagang telah memangkas 24 persen kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pada September mendatang, turun sekitar 48 persen pada 18 Agustus. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa suku bunga The Fed yang efektif akan rata-rata berada pada kisaran 0,375 persen setelah peningkatan pertama. (izr)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.