Selasa, 15 September 2015

Bursa Jepang Menguat Dengan Investor Tunggu Keputusan Kebijakan BOJ

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bursa saham Jepang naik karena investor menunggu keputusan bank sentral bangsa terkait apakah akan menambahkan rekor pelonggaran moneter, jelang pertemuan Federal Reserve akhir pekan ini.

Semua kecuali empat dari 33 kelompok industri dalam indeks Topix yang bergerak naik. Produsen mobil dan eksportir alat listrik berkontribusi besar dalam kenaikan indeks setelah yen melemah. Saham pembuat komponen Mitsumi Electric Co. memimpin kenaikan pada indeks Nikkei 225 Stock Average. Saham Toshiba Corp. turun 1,6% setelah bursa Tokyo menempatkan perusahaan pada daftar monitoring menyusul skandal akuntansi.

Indeks Topix naik 1,1% ke level 1,478.30 pada istirahat perdagangan di Tokyo, dengan volume perdagangan 22% di bawah 30-hari rata-rata intraday. Indeks Nikkei 225 naik 1,3% ke level 18,205.25 karena pelemahan yen sebesar 0,1% terhadap dolar AS ke level 120,35 per dolar, menghentikan gain dalam dua hari. Investor fokus pada hasil dari pertemuan dua hari Bank of Jepang sebelum mengalihkan perhatian mereka terkait apakah The Fed akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis untuk pertama kalinya sejak 2006.
Short-selling saham yang terjadi di Bursa Efek Tokyo melonjak menjadi 42% dari total nilai perdagangan pada hari Senin.(frk)

Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.