RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
mentah siap untuk mengakhiri posisi di bawah $ 50 per barel untuk bulan
keempat di tengah berlimpahnya pasokan global yang sudah menunjukkan
tidak adanya tanda-tanda sokongan untuk perusahaan minyak dan gas yang
memposting lebih dari $ 19 milyar yang dicatatkan dalam satu minggu.
Minyak berjangka turun sebanyak 1% di
New York. Output minyak dari Irak, produsen terbesar kedua OPEC,
melebihi 4 juta barel per hari, Menteri Perminyakan Adel Abdul Mahdi
mengatakan, menurut situs berita Almada. Stok minyak mentah AS naik
untuk minggu kelima sampai pada 23 Oktober, menjaga pasokan lebih dari
100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman, menurut data
pemerintah pada Rabu kemarin. Minyak gagal untuk mempertahankan
keuntungan di atas $ 50 per barel awal bulan ini setelah Organisasi
Negara Pengekspor Minyak (FOMC) memompa di atas kuota dan Badan Energi
Internasional (IEA) memperkirakan surplus akan tetap sampai setidaknya
pertengahan 2016. Royal Dutch Shell Plc mengumumkan kerugian terburuk,
sebesar $ 8.2 miliar, dalam 16 tahun pada hari Kamis.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun sebanyak 44 sen menjadi $ 45,62 per barel di New York Mercantile Exchange
dan berada di level $ 45,81 pada pukul 12:25 siang waktu Sydney.
Kontrak WTI naik 12 sen menjadi $ 46,06 pada hari Kamis. Volume semua
berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 52% di bawah rata-rata
100-hari. Harga naik 2,7% minggu ini dan 1,6% lebih tinggi di bulan
tersebut. Minyak brent untuk pengiriman Desember kehilangan 15 sen menjadi $ 48,65 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Turun 25 sen menjadi $ 48,80 pada hari Kamis. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan lebih besar $ 2,82 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.