RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak mentah Amerika Serikat turun
hampir tiga persen pada perdagangan Rabu waktu setempat. Merespon
kekhawatiran para pedagang, bahwa data pemerintah AS akan meningkatkan
persediaan minyak mentah yang dimiliki.
Dilansir dari CNBC, Kamis, 12 November 2015, persediaan
minyak AS melonjak 6,3 juta barel pekan lalu, terpotret dari kenaikan
cadangan di titik pengiriman Chusing, Oklahoma. Data tersebut diungkap
oleh American Petroleum Institute pada Selasa lalu.
Patokan minyak mentah berjangka AS ditutup turun 2,9 persen menjadi
US$43,93 per barel. Sedangkan, minyak berjangka Brent turun US1,60 atau
2,4 persen menjadi US$45,8 per barel, mendekati lebel terendahnya pada
27 Agustus seharga US43,70 per barel.
" Perkiraan kami bahwa WTI (minyak mentah AS) akan kembali ke level
terendah pada Agustus lalu seharga US$37,75 per barel telah diperkuat,"
ujar Konsultan Perminyakan di Chicago Ritterbusch & Associates, Jim
Ritterbusch.
Harga minyak mentah telah jatuh selama enam sesi terakhir di tengah
kekhawatiran bertambahnya persediaan minyak AS. Kekhawatiran bahwa
produsen minyak lainnya seperti Arab Saudi dan Rusia akan terus
membanjiri pasar Internasional, juga ikut membebani pasar.
(mus)
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.