Selasa, 17 November 2015

Minyak Hentikan Rebound di dekat $ 42 Sebelum Data Stok Minyak AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak menghentikan kenaikan di dekat $ 42 per barel sebelum perkiraan data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah bertambah untuk minggu kedelapan di negara konsumen minyak terbesar dunia itu. Futures sedikit berubah di New York setelah naik 2,5 persen pada hari Senin seiring Perancis membom sasaran mereka di Suriah dalam menanggapi serangan teroris di Paris. Persediaan mungkin meningkat 1,75 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu. Harga rata-rata minyak mentah dijual oleh OPEC turun di bawah $ 40 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009, menurut sekretariat organisasi di Wina. 

Minyak telah merosot sekitar 45 persen tahun ini di tengah spekulasi melimpahnya stok global akan bertahan seiring Organisasi Negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas kuota kolektif mereka. Presiden Prancis Francois Hollande menyerukan AS dan Rusia untuk membentuk aliansi baru guna menghancurkan ISIS. 

West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember berada di level $ 41,56 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 18 sen, pada pukul 03:37 siang waktu Hong Kong. Kontrak naik $ 1 untuk berada di level $ 41,74 pada hari Senin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan yakni sekitar 9 persen di bawah rata-rata 100-hari. (sdm)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.