RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
diperdagangkan mendekati level terendah dalam tiga bulan seiring data
pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah bertambah untuk minggu
kedelapan di negara konsumen minyak terbesar dunia itu. Futures
menguat 0,7 persen di New York setelah jatuh di bawah $ 40 per barel
kemarin untuk pertama kalinya sejak Agustus. Persediaan naik 252.000
barel pekan lalu, membuat pasokan tetap sebanyak 100 juta barel di atas
lima tahun rata-rata musiman, menurut Administrasi Informasi Energi.
OPEC yakin pasar akan menstabilkin diri sendiri, Suhail Al Mazrouei,
menteri energi Uni Emirat Arab, di Dubai mengatakan.
Minyak
merosot sekitar 45 persen di tahun berjalan ini di tengah spekulasi
melimpahnya stok global yang akan terus bertahan seiring Organisasi
Negara Pengekspor Minyak juga terus memompa terus menerus di atas kuota
kolektif mereka. Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik
pengiriman untuk West Texas Intermediate berjangka dan pusat penyimpanan
minyak terbesar AS, naik ke Level tertinggi sejak Agustus.
WTI
untuk pengiriman Desember, yang berakhir pada hari Jumat, naik 28 sen
ke level $ 41,03 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul
10:38 pagi waktu Hong Kong. Kontrak menguat 8 sen untuk ditutup pada
level $ 40,75 kemarin setelah-tergelincir ke level $ 39,91, yang
merupakan harga intraday terendah sejak 27Agustus. Volume semua
berjangka yang diperdagangkan yakni sekitar 9 persen di atas
rata-rata-100-hari. Kontrak aktif masa Januari naik 37 sen ke level $
42,32. Brent
untuk pengiriman Januari berada 38 sen lebih tinggi ke level $ 44,52
per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak naik
1,3 persen ke level $ 44,14 kemarin. Minyak mentah patokan Eropa ini
berada di premi sebesar $ 2,18 untuk WTI untuk Januari. (sdm)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.