Jumat, 13 November 2015

Wall Street Jatuh Tersandung Anjloknya Sektor Energi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Wall Street mengalami sesi terburuk dalam lebih dari sebulan pada perdagangan Kamis. Hal ini dikarenakan harga komoditas yang lebih rendah membebani saham energi dan bahan baku serta komentar oleh pembuat kebijakan Federal Reserve mengisyaratkan semakin dekatnya kenaikan suku bunga. Mengutip laman reuters, New york, Jumat (13/11/2015), kejatuhan Wall Street memukul 10 sektor terbesar S&P dan mendorong Dow dan S&P500 di bawah rata-rata selama 200 hari terakhir. Hal ini dipercayai menjadi petanda penurunan selanjutnya.
\Wall Street Jatuh Tersandung Anjloknya Sektor Energi\

Investor menjaga pengawasan yang ketat pada apakah Fed pada bulan Desember akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, seperti yang banyak diharapkan setelah data pekerjaan yang kuat baru-baru ini. Dalam pidato pada hari Kamis, Ketua Fed Janet Yellen tidak mengomentari ekonomi atau waktu kenaikan suku bunga. Tapi New York Fed Presiden William Dudley mengatakan sangat mungkin bahwa kondisi Komite telah dibentuk untuk mulai menormalkan kebijakan moneter bisa segera puas. "Berikut keuntungan yang cepat pada bulan Oktober, investor saham masih khawatir tentang ekonomi China dan efek dari kenaikan suku bunga AS telah mengambil uang dari meja," kata kepala trader US Global Investors Inc di San Antonio, Michael Matousek.

The S & P dan Dow melemah paling dalam sehari sejak 28 September. Dow Jones Industrial Average turun 1,44 persen berakhir pada 17.448,07, S & P 500 turun 1,4 persen menjadi 2.045,97. Nasdaq Composite turun 1,22 persen ke 5.005,08. Harga minyak mentah LCOc1 CLc1 mencapai posisi terendah 2,5 bulan sementara CMCU3 tembaga dan harga logam lainnya jatuh ke posisi terendah multi-tahun, terluka oleh dolar yang kuat, data Cina yang lemah dan kekhawatiran kelebihan pasokan.

Sektor energi S&P (SPNY) tenggelam 2,4 persen. Chevron (CVX.N) dan Exxon Mobil (XOM.N) keduanya jatuh lebih dari 2,5 persen. Sektor bahan (SPLRCM) kehilangan 2 persen, terluka oleh penurunan 1,3 persen pada DuPont (DD.N) dan penurunan 2,5 persen di Dow Chemical (DOW.N).
Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, hampir sama dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.

Sumber : http://economy.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.