RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Wall Street mengalami sesi terburuk dalam lebih dari sebulan pada
perdagangan Kamis. Hal ini dikarenakan harga komoditas yang lebih rendah
membebani saham energi dan bahan baku serta komentar oleh pembuat
kebijakan Federal Reserve mengisyaratkan semakin dekatnya kenaikan suku
bunga. Mengutip laman reuters, New york, Jumat (13/11/2015), kejatuhan Wall
Street memukul 10 sektor terbesar S&P dan mendorong Dow dan
S&P500 di bawah rata-rata selama 200 hari terakhir. Hal ini
dipercayai menjadi petanda penurunan selanjutnya.
![]() |
Investor menjaga pengawasan yang ketat pada apakah Fed pada bulan
Desember akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir
satu dekade, seperti yang banyak diharapkan setelah data pekerjaan yang
kuat baru-baru ini. Dalam pidato pada hari Kamis, Ketua Fed Janet Yellen tidak mengomentari ekonomi atau waktu kenaikan suku bunga. Tapi New York Fed Presiden William Dudley mengatakan sangat mungkin
bahwa kondisi Komite telah dibentuk untuk mulai menormalkan kebijakan
moneter bisa segera puas. "Berikut keuntungan yang cepat pada bulan Oktober, investor saham
masih khawatir tentang ekonomi China dan efek dari kenaikan suku bunga
AS telah mengambil uang dari meja," kata kepala trader US Global
Investors Inc di San Antonio, Michael Matousek.
The S & P dan Dow melemah paling dalam sehari sejak 28 September. Dow Jones Industrial Average turun 1,44 persen berakhir pada
17.448,07, S & P 500 turun 1,4 persen menjadi 2.045,97. Nasdaq
Composite turun 1,22 persen ke 5.005,08. Harga minyak mentah LCOc1 CLc1 mencapai posisi terendah 2,5 bulan
sementara CMCU3 tembaga dan harga logam lainnya jatuh ke posisi terendah
multi-tahun, terluka oleh dolar yang kuat, data Cina yang lemah dan
kekhawatiran kelebihan pasokan.
Sektor energi S&P (SPNY) tenggelam 2,4 persen. Chevron (CVX.N) dan Exxon Mobil (XOM.N) keduanya jatuh lebih dari 2,5 persen. Sektor bahan (SPLRCM) kehilangan 2 persen, terluka oleh penurunan 1,3
persen pada DuPont (DD.N) dan penurunan 2,5 persen di Dow Chemical
(DOW.N).
Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, hampir sama dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.
Sumber : http://economy.okezone.com








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.