RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
memperpanjang penurunan dari penutupan terendahnya dalam lebih dari 12
tahun sebelum perkiraan data mingguan pemerintah AS yang menunjukkan
cadangan minyak mentah diperluas, memperburuk berlimpahnya pasokan
global. Minyak
berjangka kehilangan sebanyak 1,9 persen di New York setelah turun 3,3
persen pada Selasa kemarin ke level terendah sejak September 2003.
Persediaan mungkin meningkat 2,75 juta barel pekan lalu, menurut survei
Bloomberg sebelum laporan dari Administrasi Informasi Energi hari Kamis.
Pasar bisa "tenggelam karena kelebihan pasokan," mengirim harga lebih
rendah karena pertumbuhan permintaan melambat dan Iran meningkatkan
ekspor, menurut Badan Energi Internasional.
Minyak
mentah turun 24 persen dalam tahun ini di tengah volatilitas yang
terjadi di pasar China dan spekulasi pencabutan larangan yang membatasi
penjualan minyak mentah Iran akan membantu untuk memperpanjang kelebihan
pasokan di seluruh dunia. Bank of America Corp mengatakan pada Selasa
kemarin bahwa pihaknya telah menyiapkan dana sebesar $ 500 juta untuk
menutupi potensi kerugian setelah peminjam di sektor energi berjuang
untuk tetap bertahan dengan harga minyak di bawah $ 30 per barel. Minyak
mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari, yang berakhir
hari Rabu, turun sebanyak 54 sen menjadi $ 27,92 per barel di New York
Mercantile Exchange dan berada di $ 28,05 pada pukul 9:05 pagi waktu
Hong Kong. Transaksi hari Senin dicatat dengan hari Selasa karena libur
Martin Luther King Jr.
Minyak
Brent untuk pengiriman Maret kehilangan 16 sen, atau 0,6 persen, ke $
28,60 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah
acuan Eropa diperdagangkan dengan diskon 62 sen dari WTI untuk bulan
Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.