RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
mengalami kenaikan terbesar dalam dua hari sejak Agustus karena
investor melihat melampaui data persediaan yang bearish untuk
meningkatkan lonjakan di pasar. Minyak
berjangka telah melonjak hampir 11 persen setelah turun ke level
terendah dalam 12-tahun terakhir pada hari Rabu. Saham-saham Asia dan
mata uang emerging-market menguat terkait spekulasi bahwa bank sentral
akan meningkatkan stimulus. Minyak mentah AS naik 3,98 juta barel sampai
15 Januari, menurut laporan dari Energy Information Administration.
Minyak
Brent untuk pengiriman Maret naik sebanyak $ 1,85, atau 6,3 persen, ke $
31,10 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange dan berada di $
30,92 per barel pada pukul 02:25 siang di Hong Kong. Naik $ 1,37, atau
4,9 persen, ke $ 29,25 pada Kamis kemarin. Harga Brent telah naik 7
persen dalam minggu ini. Minyak
West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret naik sebanyak $ 1,51 ke $
31,04 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak WTI naik $
1,18 pada hari Kamis. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah
sekitar 139 persen di atas rata-rata 100 hari. Minyak mentah acuan AS di
diskon 8 sen dari Brent.
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.