RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bursa saham Hong Kong tertekan pada awal perdagangan terutama di
tahun baru China. Bahkan tekanan terhadap bursa saham ini terburuk sejak
1994. Hal itu seiring kekhawatiran terhadap kekuatan ekonomi dunia.
Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 3,8 persen pada pukul 10.22
waktu Hong Kong usai libur tiga hari. Indeks saham MSCI All-Country
World susut 2,1 persen.
Terakhir penurunan tajam indeks saham acuan tersebut usai perayaan
tahun baru China, ketika itu investor khawatir kesehatan pimpinan China
Deng Xiaoping. Indeks saham acuan Hong Kong tersebut melemah 12 persen sepanjang
2016. Penurunan indeks saham acuan itu seiring kekhawatiran terhadap
arus keluar pasar modal, pasar properti merosot dan perlambatan ekonomi
China.
Sentimen lainnya juga dipicu adanya aksi kekerasan di distrik
perbelanjaan Mong Kok juga dapat mengancam untuk menghalangi pengunjung
China daratan dan ini memperburuk penurunan penjualan ritel. Saham Lenovo Group Ltd, dan produsen energi memimpin penurunan di
antara sejumlah saham usai harga minyak dunia merosot 11 persen.
"Anda tidak dapat menghindari tekanan karena di mana-mana telah turun
begitu banyak selama ini. Kekhawatiran sama masih ada mulai dari harga
minyak dan resesi global," ujar Steven Leung, Direktur UOB Kay Hian,
seperti dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (11/2/2016).
Dampak Harga Minyak Dunia Tertekan
Ada sejumlah saham energi tertekan. Saham PetroChina Co anjlok 5,5
persen. Sementara itu, saham Cnooc Ltd, salah satu perusahaan minyak
lepas pantai terbesar China turun 7 persen. Saham HSBC Holdings Plc pun
menuju posisi terendah dalam enam tahun. (Ahm/Igw)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.