Jumat, 12 Februari 2016

Emas Menuju Mingguan Terbaik Sejak 2011 seiring Kekhawatiran Terkontrol


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Melonjaknya harga emas sejak awal 2016 telah mengangkat harga ke tingkat tertinggi dalam satu tahun menyusul investor melarikan diri dari pasar beruang di saham global, melemahnya dolar dan dampak dari penyebaran suku bunga negatif.

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level  $ 1,239.65 per ounce pada pukul 8:00 pagi waktu Singapura dari level $ 1,246.70 pada hari Kamis, saat logam melonjak ke level $ 1,263.48, yang merupakan level tertinggi sejak Februari 2015, menurut harga publik Bloomberg. Minggu ini, bullion naik 5,6 persen, menuju kenaikan terbesar sejak Oktober 2011. Logam kuning ini naik 17 persen tahun ini.

Investor telah berbondong-bondong kembali ke emas setelah tiga tahun kerugian seiring gejolak di ekonomi global, termasuk di Cina, memukul harga saham. Turbulensi telah mengikis ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini, melehmahkan dolar dan menambah daya tarik emas. Gubernur bank sentral dari Tokyo ke Stockholm telah mengadopsi gagasan suku bunga negatif dan bahkan Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada hari Kamis bank sentral AS mengambil hal lain sebagai alat bantu, apabila ekonomi masih belum stabil. (sdm)



Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.