RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Yen
bersiap untuk kenaikan terbesarnya terhadap dolar dalam lebih dari enam
tahun karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan
meningkatnya keraguan apakah suku bunga AS akan naik tahun ini
membayangi dampak Jepang yang mengadopsi tarif negatif.
Mata
uang Jepang telah mendapatkan kembali penurunan terhadap greenback yang
dipicu ketika Bank of Japan pekan lalu tiba-tiba memutuskan untuk
mengenakan biaya pada pemberi pinjaman untuk kelebihan cadangan mereka
yang bertahan di bank sentral. Prospek suku bunga yang lebih tinggi di
AS surut pada spekulasi bahwa The Fed tidak bisa mengetatkan kebijakan
moneter lebih lanjut menghadapi latar belakang gejolak global. data
pekerjaan Amerika yang akan keluar Jumat ini dan laporan cadangan devisa
China akhir pekan ini akan membantu menentukan permintaan haven jangka
pendek. Euro menuju kenaikan mingguan terbesar sejak 2011.
Yen
telah melonjak 3,6 persen minggu ini, terbesarnya sejak Juli 2009, dan
sedikit berubah pada 116,90 per dolar AS pada 9:28 pagi di Tokyo. Mata
uang ini selemah 121,69 pada 29 Januari lalu setelah keputusan kebijakan
BOJ. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun Jepang terus menurun minggu
ini, menyentuh rekor terendahnya sebear 0,04 persen pada Jumat.(mrv)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.