Jumat, 05 Februari 2016

Yen Bersiap Untuk Minggu Terbaiknya Sejak 2009

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Yen bersiap untuk kenaikan terbesarnya terhadap dolar dalam lebih dari enam tahun karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya keraguan apakah suku bunga AS akan naik tahun ini membayangi dampak Jepang yang mengadopsi tarif negatif. 


Mata uang Jepang telah mendapatkan kembali penurunan terhadap greenback yang dipicu ketika Bank of Japan pekan lalu tiba-tiba memutuskan untuk mengenakan biaya pada pemberi pinjaman untuk kelebihan cadangan mereka yang bertahan di bank sentral. Prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS surut pada spekulasi bahwa The Fed tidak bisa mengetatkan kebijakan moneter lebih lanjut  menghadapi latar belakang gejolak global. data pekerjaan Amerika yang akan keluar Jumat ini dan laporan cadangan devisa China akhir pekan ini akan membantu menentukan permintaan haven jangka pendek. Euro menuju kenaikan mingguan terbesar sejak 2011. 

Yen telah melonjak 3,6 persen minggu ini, terbesarnya sejak Juli 2009, dan sedikit berubah pada 116,90 per dolar AS pada 9:28 pagi di Tokyo. Mata uang ini selemah 121,69 pada 29 Januari lalu setelah keputusan kebijakan BOJ. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun Jepang terus menurun minggu ini, menyentuh rekor terendahnya sebear 0,04 persen pada Jumat.(mrv)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.