Rabu, 28 September 2016

Mau Investasi dengan Dana Tipis? Ini Dia Caranya

PT RIFAN FINANCINDO -  Banyak orang mengatakan, menabung saja tidak cukup. Alasan utamanya, karena seiring dengan kondisi ekonomi negara yang tidak menentu, ditambah lagi dengan bunga tabungan yang tidak sebanding dengan laju inflasi membuat produk ini seakan tidak lagi menguntungkan untuk digunakan. Sebagai pengganti dari keadaan tersebut, salah satu cara “mengembangbiakkan uang” yang sangat disarankan untuk dilakukan adalah dengan berinvestasi.

Sayangnya masih banyak orang yang menganggap kalau investasi itu membutuhkan banyak uang. Selain itu, ada juga yang menganggap investasi itu hanya dilakukan oleh orang kaya saja. Padahal anggapan itu salah, justru investasi itu adalah salah satu cara untuk menjamin kesejahteraan di masa depan. Selain itu, berinvestasi juga akan melatih mindset kita agar tidak selalu bergantung pada pendapatan aktif.

Memang, ada investasi yang membutuhkan dana besar, seperti properti atau emas, namun ada juga investasi yang hanya membutuhkan sedikit uang lho! Salah satunya adalah reksa dana, instrumen ini sekarang banyak ditawarkan dengan setoran yang sangat murah mulai dari Rp100.000 per bulan. Sangat ringan bagi Anda yang berpendapatan Rp5.000.000 ke bawah. Nah, bagi Anda yang memiliki kocek tipis tapi ingin berinvestasi reksa dana, berikut ini adalah tips mudahnya:

1. Sisihkan 20% Pendapatan untuk Investasi

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan pendapatan Anda senilai 20% untuk dijadikan investasi. Tenang saja, angka 20% dari pendapatan bukanlah angka yang besar kok kalau dibandingkan dengan utang kredit Anda yang mungkin nilainya bisa lebih besar. Salah satu hal yang menyebabkan orang ogah untuk berinvestasi dengan nilai sebesar itu adalah pola pikir yang menganggap uang yang dikeluarkan harus langsung bisa dirasakan manfaatnya, padahal investasi bukanlah produk yang manfaatnya baru dirasakan dalam jangka pendek.
Budget Investasi


Kami beri satu contoh, Anda memiliki pendapatan sebesar Rp5.000.000 per bulan, setiap bulan menyisihkan uang sebesar 20% atau senilai Rp1.000.000 untuk berinvestasi. Bayangkan kalau uang itu terus diinvestasikan selama 24 bulan, pasti nilainya sudah di atas Rp24 juta. Bayangkan kalau uang itu digunakan untuk dibelikan smartphone mahal. Pasti nilainya tidak akan bisa bertahan, malah selalu turun.


2. Cari Produk Reksa Dana yang Sesuai

Investasi

Hal selanjutnya yang mesti dilakukan adalah mencari tahu produk reksa dana mana yang memiliki performa stabil dalam beberapa periode terakhir. Hal ini penting untuk mengetahui gambaran mengenai keamanan berinvestasi di sana. Karena yang namanya investasi selalu memiliki profil risiko kerugian.




3. Kenali Tujuan Anda Berinvestasi

Tujuan InvestasiDi samping itu, cari tahu tujuan Anda dalam berinvestasi. Karena , bila Anda berinvestasi tanpa tujuan, motivasi Anda untuk berinvestasi tidak akan bertahan lama. Sebagai contoh, Anda berinvestasi untuk membiayai biaya sekolah anak. Nah, kalau begitu, teruslah berinvestasi hingga masa anak Anda sekolah dimulai. Setelah itu, silahkan cairkan investasi Anda, dan rasakan manfaatnya. Untuk itu, jangan ragu untuk bertanya kepada pihak marketing mengenai produk mana yang paling cocok untuk tujuan Anda itu, agar Anda tidak salah dalam membeli produk reksa dana.



4. Manfaatkan Fitur Autodebet

Tarik Tunai

Untuk Anda yang tidak disiplin dalam mengatur keuangan, layanan ini akan sangat membantu. Karena fitur autodebet akan membuat Anda tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan yang seharusnya dipakai berinvestasi digunakan pada hal lain.

 

 

Sumber : https://www.cermati.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.