PT RIFAN FINANCINDO - Banyak orang mengatakan, menabung saja
tidak cukup. Alasan utamanya, karena seiring dengan kondisi ekonomi
negara yang tidak menentu, ditambah lagi dengan bunga tabungan yang
tidak sebanding dengan laju inflasi membuat produk ini seakan tidak lagi
menguntungkan untuk digunakan. Sebagai pengganti dari keadaan tersebut,
salah satu cara “mengembangbiakkan uang” yang sangat disarankan untuk
dilakukan adalah dengan berinvestasi.
Sayangnya masih banyak orang yang
menganggap kalau investasi itu membutuhkan banyak uang. Selain itu, ada
juga yang menganggap investasi itu hanya dilakukan oleh orang kaya saja.
Padahal anggapan itu salah, justru investasi itu adalah salah satu cara
untuk menjamin kesejahteraan di masa depan. Selain itu, berinvestasi
juga akan melatih mindset kita agar tidak selalu bergantung pada
pendapatan aktif.
Memang, ada investasi yang membutuhkan
dana besar, seperti properti atau emas, namun ada juga investasi yang
hanya membutuhkan sedikit uang lho! Salah satunya adalah reksa dana,
instrumen ini sekarang banyak ditawarkan dengan setoran yang sangat
murah mulai dari Rp100.000 per bulan. Sangat ringan bagi Anda yang
berpendapatan Rp5.000.000 ke bawah. Nah, bagi Anda yang memiliki kocek
tipis tapi ingin berinvestasi reksa dana, berikut ini adalah tips
mudahnya:
1. Sisihkan 20% Pendapatan untuk Investasi
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan pendapatan Anda
senilai 20% untuk dijadikan investasi. Tenang saja, angka 20% dari
pendapatan bukanlah angka yang besar kok kalau dibandingkan dengan utang
kredit Anda yang mungkin nilainya bisa lebih besar. Salah satu hal yang
menyebabkan orang ogah untuk berinvestasi dengan nilai sebesar itu
adalah pola pikir yang menganggap uang yang dikeluarkan harus langsung
bisa dirasakan manfaatnya, padahal investasi bukanlah produk yang
manfaatnya baru dirasakan dalam jangka pendek.
Kami beri satu contoh, Anda memiliki
pendapatan sebesar Rp5.000.000 per bulan, setiap bulan menyisihkan uang
sebesar 20% atau senilai Rp1.000.000 untuk berinvestasi. Bayangkan kalau
uang itu terus diinvestasikan selama 24 bulan, pasti nilainya sudah di
atas Rp24 juta. Bayangkan kalau uang itu digunakan untuk dibelikan
smartphone mahal. Pasti nilainya tidak akan bisa bertahan, malah selalu
turun.
2. Cari Produk Reksa Dana yang Sesuai
Hal selanjutnya yang mesti dilakukan adalah mencari tahu produk reksa dana mana yang memiliki performa stabil dalam beberapa periode terakhir. Hal ini penting untuk mengetahui gambaran mengenai keamanan berinvestasi di sana. Karena yang namanya investasi selalu memiliki profil risiko kerugian.
3. Kenali Tujuan Anda Berinvestasi
Di samping itu, cari tahu tujuan Anda dalam berinvestasi. Karena , bila
Anda berinvestasi tanpa tujuan, motivasi Anda untuk berinvestasi tidak
akan bertahan lama. Sebagai contoh, Anda berinvestasi untuk membiayai
biaya sekolah anak. Nah, kalau begitu, teruslah berinvestasi hingga masa
anak Anda sekolah dimulai. Setelah itu, silahkan cairkan investasi
Anda, dan rasakan manfaatnya. Untuk itu, jangan ragu untuk bertanya
kepada pihak marketing mengenai produk mana yang paling cocok untuk
tujuan Anda itu, agar Anda tidak salah dalam membeli produk reksa dana.
4. Manfaatkan Fitur Autodebet
Untuk Anda yang tidak disiplin dalam mengatur keuangan, layanan ini akan
sangat membantu. Karena fitur autodebet akan membuat Anda tidak
memiliki kesempatan untuk menggunakan yang seharusnya dipakai
berinvestasi digunakan pada hal lain.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.