Senin, 27 Februari 2017

Inflasi Terkendali, IHSG Diprediksi Bertahan di Zona Positif

RIFANFINANCINDO -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada hari ini, Senin (27/2), ditopang oleh potensi inflasi Februari yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari.

Kepala Riset Koneksi Kapita Alfred Nainggolan menyebut, pengumuman inflasi akan menjadi fokus pelaku pasar sepanjang pekan ini. Di mana pelaku pasar juga tengah menanti keputusan kenaikan suku bunga The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar Maret mendatang.

"Dengan penantian pengumuman keduanya, sebenarnya pasar tengah menunggu (wait and see). Jadi potensi penguatan tidak besar," tutur Alfred kepada CNNIndonesia.com.

Namun ia tak menampik jika potensi jumlah arus dana asing (capital outflow) yang keluar pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pekan lalu. Dengan sikap pelaku pasar yang wait and see, maka banyak investor asing yang akan melakukan transaksi jual bersih (net sell). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), asing telah melakukan jual bersih hingga Rp334,1 miliar sepanjang tahun ini.

Sentimen lainnya, lanjut Alfred, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh pelaku pasar yang menunggu pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk pembagian laba (dividen).

"Jadi faktor-fakor itu yang membuat IHSG terkondolidasi atau nggak banyak bergerak. Bisa menguat tapi tipis," jelas Alfred.

Untuk sepanjang pekan ini, Alfred memprediksi IHSG berada dalam rentang suppot 5.300 dan resisten 5.420. Namun, untuk hari ini, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang support 5.364 dan resisten 5.395.

Sementara itu, IHSG sepanjang pekan lalu mampu bergerak positif, meski hanya menguat tipis 0.65 persen. Menurut Alfred, sikap pelaku pasar yang memutuskan untuk wait and see sepanjang pekan lalu menyebabkan IHSG hanya mampu menguat tipis.

Selain itu, kebanyakan pelaku pasar yang melakukan perdagangan saham pekan lalu merupakan pelaku pasar ritel, di mana saham lapis kedua banyak menjadi incaran pelaku pasar tersebut.

"Ketika pelaku pasar banyak ritel, IHSG jadi bergerak tipis," imbuhnya.

Tak berbeda dengan Alfred, analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada juga menilai laju IHSG akan dipengaruhi oleh data makro. Selain itu, laporan keuangan emiten tahun 2016 dibarengi dengan jumlah volume transaksi saham turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Menurutnya, IHSG bakal berada dalam rentang support 5.335-5.364 dan resisten 5.412-5.428. Target level tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan prediksi targetnya pekan lalu yakni, di level support 5.315-5.335 dan resisten 5.387-5.425.

( cnnindonesia.com )

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.