Selasa, 17 Oktober 2017

Dow Jones Kembali Cetak Rekor Baru

PT RIFAN FINANCINDO - Bursa Wall Street ditutup menguat, Senin (16/10/2017) waktu Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) bahkan mengukir rekor tertinggi baru.

Mengutip CNBC, indeks DJIA naik 85,24 poin atau 0,37 persen ke 22.956,96. Ini level penutupan tertinggi sepanjang sejarah.

Saham JPMorgan Chase memimpin dengan naik 2 persen. Saham Apple menguat 1,8 persen, setelah analis KeyBanc Capital Markets mengerek rekomendasinya menjadi overweigth di tengah proyeksi pendapatan akan membaik pada 2018.

Dua indeks lainnya juga sempat menyentuh rekor tertinggi intraday. Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,17 persen ke 2.557,64, didukung sektor telekomunikasi dan keuangan.

Namun, koreksi sektor real estate dan perawatan kesehatan membatasi laju indeks. Sementara, Nasdaq ditutup naik 0,28 persen menjadi 6.624.

Sentimen pasar cukup positif  di tengah antisipasi rilis kinerja keuangan kuartal ketiga Netflix. Musim laporan keuangan dimulai pekan lalu dengan JPMorgan Chase, Citigroup dan Bank of America telah merilis hasil cukup solid. Adapun, Goldman Sachs, Morgan Stanley, Verizon dan Honeywell termasuk yang akan merilis kinerja pada pekan ini.

"Minggu ini penting karena pasar mendapatkan laporan dari hampir setiap sektor, jadi investor akan mendapatkan gambaran bagus tentang kinerja perusahaan Amerika," kata Quincy Krosby, Kepala strategi pasar Prudential Financial, seperti dilansir CNBC.

Investor juga mengalihkan perhatian ke Washington, di mana Senat diharapkan memberikan suara terkait anggaran pemerintah pada pekan ini. Harapan investor terhadap reformasi pajak perusahaan meningkat baru-baru ini setelah Senat meloloskan anggaran US$ 4,1 triliun awal bulan ini.

"Dukungan untuk pasar berpusat pada perbaikan kondisi ekonomi di seluruh dunia dan pada ekspektasi  keringanan pajak," kata Bruce Bittles, Kepala strategi investasi Baird.

"Dari perspektif aliran dana, reformasi pajak diharapkan memungkinkan kembalinya keuntungan dari luar negeri yang diperkirakan mencapai lebih dari 2 triliun dollar AS. Uang dari luar negeri bisa memberi modal untuk membeli kembali saham," lanjut Bittles. ( kompas.co.id )


Baca Juga 

Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO

Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO

Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN

Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO

Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN

Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN

Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA

Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO

RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO

Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO

Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO

Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO

Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO

Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.