RIFAN FINANCINDO - Dolar A.S. jatuh pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (07/10) terpengaruh laporan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan untuk menguji rudal jarak jauh, membalikkan kenaikan sebelumnya setelah laporan pekerjaan pemerintah untuk bulan September menunjukkan kenaikan upah yang tidak terduga.
Kantor berita RIA mengutip seorang anggota parlemen Rusia yang membuat komentar mengenai uji coba rudal tersebut, yang menurut Korea Utara dapat mencapai Pantai Barat A.S.
Dolar sebelumnya naik ke level tertinggi lebih dari dua bulan terhadap yen dan tujuh minggu tertinggi terhadap euro karena data upah dari laporan pasar tenaga kerja bulan September terlihat sebagai tanda kenaikan inflasi.
Rata-rata pendapatan per jam meningkat 12 sen atau 0,5 persen pada September setelah naik 0,2 persen pada Agustus. Kenaikan tersebut terjadi karena nonfarm payrolls turun sebanyak 33.000 pekerjaan bulan lalu setelah Badai Harvey dan Irma meninggalkan pekerja sementara yang kehilangan pekerjaan sementara dan menunda perekrutan.
Dollar AS melonjak setinggi 113,43 yen, level tertinggi sejak 14 Juli, sebelum jatuh ke 112,67. Euro jatuh ke $ 1,1670, level terendah sejak 17 Agustus, sebelum naik kembali ke $ 1,1729.
Inflasi yang tertekan telah menjadi momok bagi Federal Reserve, yang telah bingung mengapa tekanan harga tetap rendah meski pasar kerja membaik.
Peningkatan upah tersebut mendorong harapan yang tinggi bahwa bank sentral A.S. akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, dan kenaikan lebih lanjut di tahun 2018 kemungkinan besar terjadi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan dolar AS akan mencermati ketegangan AS-Korea Utara, yang jika terus meruncing, akan menekan dollar AS.
Kantor berita RIA mengutip seorang anggota parlemen Rusia yang membuat komentar mengenai uji coba rudal tersebut, yang menurut Korea Utara dapat mencapai Pantai Barat A.S.
Dolar sebelumnya naik ke level tertinggi lebih dari dua bulan terhadap yen dan tujuh minggu tertinggi terhadap euro karena data upah dari laporan pasar tenaga kerja bulan September terlihat sebagai tanda kenaikan inflasi.
Rata-rata pendapatan per jam meningkat 12 sen atau 0,5 persen pada September setelah naik 0,2 persen pada Agustus. Kenaikan tersebut terjadi karena nonfarm payrolls turun sebanyak 33.000 pekerjaan bulan lalu setelah Badai Harvey dan Irma meninggalkan pekerja sementara yang kehilangan pekerjaan sementara dan menunda perekrutan.
Dollar AS melonjak setinggi 113,43 yen, level tertinggi sejak 14 Juli, sebelum jatuh ke 112,67. Euro jatuh ke $ 1,1670, level terendah sejak 17 Agustus, sebelum naik kembali ke $ 1,1729.
Inflasi yang tertekan telah menjadi momok bagi Federal Reserve, yang telah bingung mengapa tekanan harga tetap rendah meski pasar kerja membaik.
Peningkatan upah tersebut mendorong harapan yang tinggi bahwa bank sentral A.S. akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, dan kenaikan lebih lanjut di tahun 2018 kemungkinan besar terjadi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan dolar AS akan mencermati ketegangan AS-Korea Utara, yang jika terus meruncing, akan menekan dollar AS.
( vibiznews.com )
Baca Juga
Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.