Jumat, 09 Februari 2018

PT Rifan Financindo Berjangka - Dapat 'Bintang Empat', Citilink Tahan Diri Kerek Harga Tiket


PT Rifan Financindo Berjangka - PT Citilink Indonesia tak ingin terburu-buru mengerek tarif penerbangan domestik maupun internasional kendati baru saja mendapat penghargaan dari Skytrax, lembaga pemeringkat maskapai penerbangan global yang berbasis di Inggris.

Skytrax baru saja memberi status maskapai penerbangan biaya murah (Low Cost Carriers/LCC) 'bintang empat' ke anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk itu.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, hal ini karena perusahaan ingin memanfaatkan pamor 'bintang empat' dengan tarif yang berlaku saat ini, untuk menarik lebih banyak penumpang lebih dulu.

"Yang penting kami sesaui dengan standar internasional dulu, kemudian layanan harus dipertahankan. Kalau sudah stabil, baru kami pikirkan bahwa harga itu akan disesuaikan," ujar Juliandra di sela perhelatan Singapore Airshow 2018, Kamis (8/2).

Bersamaan dengan itu, perusahaan memang akan menjalankan strategi untuk memperbesar kontribusi pendapatan dari penerbangan internasional pada tahun ini.

Kontribusi pendapatan dari rute internasional diharapkan mencapai kurang dari 10 persen dari total pendapatan, dari yang sebelumnya tidak ada.

"Karena saat ini masih carter. Nah, carter ini kontribusinya (ke pendapatan) sekitar 15-20 persen pada tahun lalu," terangnya.

Untuk itu, rute penerbangan internasional langsung akan mulai dibuka pada kuartal I ini, yaitu dengan menyediakan penerbangan Jakarta-Penang dan sebaliknya.

"Lalu, ke Bangkok (Thailand) pada kuartal II dan kemungkinan kami akan terbang ke regional lain (Asean), misalnya ke Singapura," jelasnya.

Sementara alasan lain soal tarif, sambungnya, perusahaan masih perlu menunggu kepastian penentuan tarif batas bawah dan atas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Sebab, dengan standar tarif tersebut, seluruh maskapai perlu menyesuaikan tarif penerbangan kepada penumpang sesuai dengan standar tersebut.

"Kami harapkan ini (kajian tarif batas bawah dan atas) selesai pada tahun ini, sehingga tahun depan sudah lebih pasti apakah akan ada penyesuaian tarif atau tidak," katanya.

Pada tahun ini, Citilink menargetkan jumlah penumpang naik 22,4 persen, yaitu dari realisasi tahun lalu sebanyak 12,5 juta penumpang menjadi 15,3 juta penumpang. Tahun lalu, Citilink berhasil melampaui targetnya yang dibidik di angka 12 juta penumpang.

Sementara, ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) diharapkan meningkat dari tahun lalu sekitar 84-85 persen. Lalu, waktu pemanfaatan pesawat (utilisasi) ditargetkan meningkat menjadi 10 jam 36 menit, dari tahun lalu 8 jam 4 menit.

Sumber : https://cnnindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.