Kamis, 24 Mei 2018

PT. Rifan Financindo Berjangka - Inflasi AS Naik di Kisaran 2 Persen, The Fed Belum Naikkan Suku Bunga


PT. Rifan Financindo Berjangka - The Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat, tidak menunjukkan tanda-tanda akan meningkatkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) lebih cepat dalam rilis risalah rapat kebijakan (FOMC minutes) pada Rabu (23/5/2018) waktu setempat atau Kamis (24/5/2018) dini hari waktu Indonesia. 

The Fed justru akan membiarkan inflasi berada pada kisaran 2 persen saat ini, agar perekonomian akan terus tumbuh. 

Sementara itu, The Fed juga masih memandang kondisi perekonomian Amerika berada dalam kondisi yang cukup kuat, walau mereka tetap mengkhawatirkan ketegangan perdegangan global, termasuk memperhitungkan potensi risiko dari kebijakan tarif Amerika dan China. 

Selain itu, mereka juga mmemperkirakan berbagai kemungkinan dan ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dapat memengaruhi iklim investasi di Amerika. 

Dalam risalah ini, The Fed menahan suku bunga di level 1,75 persen setelah sebelumnya sempat naik di bulan Maret dari level 1,5 persen. 

Masyarakat ekonomi global serta analis memperkirakan, The Fed akan kembali memingkatkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Juni mendatang. 

"Indikator ekonomi saat ini telah meningkatkan optimisme bahwa dalam jangka waktu 12 bulan inflasi akan tetap berada pada kisaran 2 persen, simetris dengan tujuan," ujar sebagian pejabat The Fed dalam risalah tersebut. 

Namun, beberapa pejabat lain beranggapan, terlalu dini untuk menyimpulkan inflasi akan terus tertahan di kisaran 2 persen, terutama setelah beberapa tahun belakangan inflasi tidak sesuai dengan perkiraan komite, yaitu di kisaran 2 persen. 

"Periode inflasi di atas 2 persen bersifat temporer, dan berjalam secara simetris dengan tujuan komite serta dapat mempertahankan ekspektasi inflasi dalam jangka panjang," beberapa pejabat lain menambahkan. 

Dalam risalah ini, penggunaan instilah simetris beberapa kali digunakan. Analis memperkirakan, hal ini menunjukkan The Fed akan menoleransi inflasi lebih tinggi dari yang telah diperkirakan. 

Dalam risalah ini, The Fed memutuskan mereka akan tetap berada pada tujuan untuk meningkatkan suku bunga pada level normal. 

Beragam proyeksi ekonomi muncul selepas The Fed memutuskan untuk meningkatkan suku bunga pada Maret lalu. Beberapa pejabat memperkirakan FFR akan meningkat 2 kali lagi, sehingga FFR akan meningkat sebanyak 3 kali tahun ini. Sementara hampir setengah dari pejabat The Fed memperkirakan FFR akan meningkat hingga 4 kali tahun ini. 

Berbagai data ekonomi nampaknya mendukung pendekatan The Fed untuk mempertahankan inflasi. Dengan tingkat pengangguran yang turun menjadi 3,9 persen dan tingkat upah cenderung stagnan dalam kondisi seperti ini, merupakan salah satu pendorong naiknya inflasi pada level 2 persen.


Sumber : https://ekonomi.kompas.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.