Selasa, 17 Juli 2018

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kekhawatiran Gangguan Pasokan Mereda, Harga Minyak Merosot



PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak mentah merosot lebih dari empat persen pada perdagangan Senin (16/7), waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan dipicu meredanya kekhawatiran terhadap gangguan pasokan menyusul beroperasinya kembali pelabuhan minyak di Libya.

Selain itu, ada pula potensi meningkatnya pasokan dari Rusia dan produsen minyak lainnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (17/7), harga minyak mentah berjangka Brent turun US$3,49 atau 4,63 persen menjadi US$71,84 per barel. Selama sesi perdagangan berlangsung, harga Brent sempat tertekan hingga ke level US$71,52 per barel, terendah sejak pertengahan April.

Penurunan juga terjadi pada harga minyak Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$2,95 atau 4,15 persen menjadi US$68,06 per barel.

Turunnya harga minyak mentah kemarin menghapus kenaikan harga yang terjadi pada akhir pekan lalu akibat konflik tenaga kerja di Norwegia dan kerusuhan di Irak.

Jumat lalu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan bahwa Rusia dan produsen minyak lain dapat mengerek produksinya sebesar satu juta barel per hari (bph) atau lebih jika pasar kekurangan pasokan.

Harga minyak juga tertekan oleh pemberitaan bahwa pemerintah AS dapat menggunakan Cadangan Minyak Strategis yang akan menambah pasokan ke pasar.

Kekhawatiran terhadap pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) China juga berimbas negatif pada harga awal pekan. Perekonomian China tumbuh melambat seiring upaya pemerintah untuk menjaga tingkat utangnya menahan kegiatan perekonomian.

Sementara itu, pertumbuhan produksi pabrik China pada Juni lalu melemah ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Hal itu memberikan sinyal mengkhawatirkan untuk investasi dan eksportir menyusul memanasnya tensi perdagangan dengan AS.

"Pertumbuhan PDB meleset sedikit secara psikologis merupakan peringatan bahwa China saat ini masih baik-baik saja tetapi tidak sekuat yang diperkirakan," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn di Chicago.

Sementara, produksi di Libya masih terancam. Berdasarkan pernyataan National Oil Corporation (NOC) Libya pada Sabtu lalu, meski pelabuhan kembali dibuka, produksi minyak di lapangan migas Sharara diperkirakan bakal merosot setidaknya 160 barel per hari (bph) setelah dua pekerja diculik oleh kelompok yang tak dikenal.

Pada 11 Juli lalu, NOC menyatakan empat terminal ekspor dibuka kembali setelah faksi timur menyerahkan kembali pelabuhan. Lapangan migas El Feel di bagian barat daya juga kembali beroperasi. Selang dua hari, hampir 300 ribu bph produksi Sharara terpangkas.

Di Norwegia, kemarin, aksi mogok oleh pekerja minyak dan gas bumi lepas pantai (offshore) semakin parah. Ratusan lebih pekerja keluar akibat sengketa masalah upah dan pensiun setelah perusahaan gagal memenuhi permintaan serikat pekerja untuk penawaran baru.

Dua demonstran di Irak tewas pada Minggu (15/7) lalu dalam bentrok dengan aparat keamanan di kota Samawa yang disebabkan oleh kemarahan kota-kota bagian selatan terhadap pelayanan publik dan korupsi. Aksi demo belum berimbas pada produksi minyak mentah Irak.

Senin kemarin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa AS akan menenkan ekspor minyak Iran ke level nol.

Mnuchin menyatakan bahwa pemerintah AS tidak ingin mengganggu pasar dan untuk beberapa kasus dapat mempertimbangkan pengecualian. Namun, AS dengan tegas mengharapkan negara sekutunya dapat menjalankan sanksi melawan Iran.

Rencananya, Mnuchin akan berkunjung ke India untuk membahas sanksi. India merupakan salah satu importir utama minyak mentah Iran dan telah menyatakan akan mengurangi pembeliannya.


Sumber : www.cnnindonesia.com/ekonomi

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.