Selasa, 18 September 2018

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Tutup Bulan Depan, Yuk Simak Sepak Terjang Path di Indonesia



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Layanan media sosial di era internet saat ini harus diakui sangat dinamis dan kompetitif. Hal itu dibuktikan dengan tutupnya sejumlah layanan media sosial populer yang tetap tumbang.
Terbaru, ada Path yang resmi menutup layanannya bulan depan, tepatnya 18 Oktober 2018.
Media sosial ini sendiri hanya mampu bertahan delapan tahun setelah meluncur pertama kali pada November 2010.
Path didirikan oleh tiga orang, yakni Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau. Morin sendiri lantas didapuk menjadi CEO karena namanya yang lebih menonjol ketimbang dua rekannya.
Awalnya, Path hanya dihadirkan untuk perangkat iOS dan menjadi situs web saja. Namun, animo masyarakat yang positif membuat aplikasi turut hadir di platform Android.Tak butuh waktu lama, sekitar setahun lebih, tepatnya November 2012, Path telah memiliki dua juta pengguna di seluruh dunia. Jumlah teman dan layanannya yang bersifat lebih intim disebut sebagai nilai tambah. Perkembangan Path harus diakui sangat cepat. Pada 19 Agustus 2013, Morin selaku CEO mengungkap bahwa layanan ini sudah dibuka 1 miliar kali oleh lebih dari 12 juta pengguna di seluruh dunia.
Dari situ, Path pun mulai berbenah. Pertengahan 2014, jumlah teman yang bisa terhubung pun dibuat lebih banyak. Dari sebelumnya 150 orang menjadi 500 orang.
Lantas, pada 2015, Daum Kakao Corp. selaku perusahaan dibalik KakaoTalk resmi mengakuisi Path. Akuisisi ini merupakan bentuk ekspansi global dari masing-masing perusahaan.
Dari situ, Path terus menggulirkan fitur pembaruan yang mempermudah penggunanya. Salah satu pembaruan cukup besar rilis pada awal 2016 dengan meluncurkan fitur chat dalam aplikasi. Sebelumnya, fitur ini hadir terpisah lewat aplikasi Path Talk.
Fitur ini membantu pengguna agar tidak lagi memasang aplikasi terpisah untuk berbincang dengan temannya. Tidak hanya membuat chat pribadi, pengguna juga dapat melakukan group chat dengan beberapa orang sekaligus.
Namun, kehadiran fitur anyar tersebut ternyata tidak mampu menyelamatkan Path. Begitu populer pada 2013 hingga 2017, layanan ini mulai ditinggal penggunanya dan harus menerima kenyataan akan tutup.

(krs/fyk)
Sumber: Liputan 6
Ed – rifanfinancindo

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.