Kamis, 13 Juni 2019

RIFAN FINANCINDO - Rupiah tertahan aksi tunggu rapat bank sentral pekan depan







RIFAN FINANCINDO - Kurs rupiah tidak banyak bergerak dalam perdagangan kemarin. Kurs spot rupiah melemah tipis 0,01% menjadi Rp 14.241 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia justru naik 0,17% ke level Rp 14.234 per dollar AS.

Menurut ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, rupiah hanya bergerak tipis karena pelaku pasar tidak menanggapi serius rencana Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor tambahan ke China. Penguatan the greenback juga tertahan setelah People Bank of China (PBOC) mengelontorkan stimulus CNY 35 miliar, setara US$ 5,08 miliar.

Di sisi lain, ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan dalam FOMC Meeting 18-19 Juni kian menguat. Sebab, data ekonomi AS terbaru cenderung mengecewakan.

Dari dalam negeri, BI diperkirakan menurunkan bunga acuan BI 7-day repo rate pada Rapat Dewan Gubernur (RGD) 19-20 Juni mendatang. "Tetapi untuk hari ini rupiah bisa kembali menguat dengan rentang pergerakan Rp 14.226-Rp 14.270 per dollar AS," kata Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka.

Lana memperkirakan, nilai tukar rupiah masih akan bergerak dalam rentang sempit pada hari ini, yaitu di kisaran Rp 14.230-Rp 14.250 per dollar AS.


Sumber : kontan.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.