Rabu, 10 Juli 2019

RIFAN FINANCINDO - Straits Times Dibuka Hijau Sambut Negosiasi Baru AS-China










RIFAN FINANCINDO - Bursa saham utama Singapura dibuka menguat pada perdagangan hari ini (10/7/2019) seiring dengan dilanjutkannya kembali diskusi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka naik 0,3% ke level 3.339,46 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 19 mencatatkan kenaikan harga, 5 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Penasihat Gedung Putih Larry Kudlow menyampaikan bahwa pada Selasa (9/7/2010) waktu setempat, perwakilan dagang Washington dan Beijing telah mengadakan "pembicaraan telepon yang konstruktif", dimana ini menandai babak baru dialog dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar tersebut, dilansir Reuters.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara melalui telepon dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Perdagangan Zhong Shan. Pembicaraan 'berjalan baik' dan konstruktif, kedua belah pihak juga berbicara tentang pertemuan tatap muka lanjutan, dilansir Reuters.

Kudlow menegaskan bahwa tidak akan ada 'keajaiban' atau dengan kata lain kesepakatan dalam waktu dekat, dilansir Reuters.

"Tidak akan ada keajaiban disini," ujar Kudlow pada wartawan di Gedung Putih. "Ada kemajuan saat musim dingin dan musim semi lalu, lalu berhenti. Udah-mudahan kita bisa kembali lagi ke titik yang kita tinggalkan, tapi aku belum tahu," dikutip dari Reuters.

Lebih lanjut, Kementerian Perdagangan China mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa kedua pihak telah "bertukar pandangan tentang penerapan konsensus (kesepakatan) para pemimpin kedua negara pada pertemuan Osaka". Sayangnya, tidak ada detil lainnya, dilansir Reuters.

Di lain pihak, pelaku pasar global juga masih mengantisipasi paparan dari laporan moneter semester-an yang akan disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell kepada kongres hari ini.

Investor akan mencermati apabila terdapat tanda-tanda The Fed akan memangkas suku bunga rapat pengambil kebijakan The Fed akhir Juli mendatang.

Beberapa analis menyampaikan bahwa peluang pemotongan suku bunga acuan sekitar 25% masih sangat besar. Pasalnya, meskipun data tenaga kerja menunjukkan hasil yang kokoh, tapi lain halnya dengan data inflasi, dilansir Reuters.


Sumber : cnbcindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.