RIFAN FINANCINDO - Para Pengambil keputusan bisnis di Asia Pasifik melihat resesi global dan dampak pengenaan tarif perdagangan sebagai risiko terbesar bagi perusahaan, dalam enam hingga 12 bulan ke depan. Ini terkuak dari survei dari J.P. Morgan.
Melansir laman CNBC, Kamis (24/10/2019), bahkan sekitar 30 persen dari pejabat keuangan dari 130 perusahaan global mengatakan bahwa mereka merasakan potensi resesi global yang menimbulkan risiko terbesar bagi bisnisnya.
"Pertumbuhan diperkirakan akan melambat di kuartal mendatang, dengan pertumbuhan global 2019 diperkirakan sebesar 2,7 persen, dan turun menjadi 2,5 persen pada 2020," jelas Oliver Brinkmann, Kepala Perbankan Korporasi Asia Pasifik, seperti melansir dari CNBC, Kamis (24/10/2019).
Para ahli lain mengatakan kemungkinan resesi terjadi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, meskipun ada tindakan upaya pencegahan.
Dana Moneter Internasional mencatat prospek pertumbuhan global untuk 2019 dan 2020 terutama di Asia akan melambat lebih dari prediksi.
Salah satu penyebab resesi adalah perang dagang yang berlangsung antara Amerika dan China. Hal tersebut telah menggoyangkan pasar global dan menimbulkan ketidakpastian karena gangguan pada rantai pasokan global.
Dalam survei juga menyebutkan adanya pengalihan produksi dari China ke negara lain. Kemungkinan negara seperti Vietnam bisa menjadi pemenang dari sengketa perdagangan Amerika-China.
"Kami masih melihat peluang pertumbuhan terutama di negara-negara berkembang Asia tetapi peristiwa geopolitik agark sentimen," tutup Oliver.
Sumber : liputan6
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.