Jumat, 25 Oktober 2019

RIFAN FINANCINDO - Resesi Jadi Perhatian Utama Para Pemimpin Bisnis Dunia







RIFAN FINANCINDO - Para Pengambil keputusan bisnis di Asia Pasifik melihat resesi global dan dampak pengenaan tarif perdagangan sebagai risiko terbesar bagi perusahaan, dalam enam hingga 12 bulan ke depan. Ini terkuak dari survei dari J.P. Morgan.

Melansir laman CNBC, Kamis (24/10/2019), bahkan sekitar 30 persen dari pejabat keuangan dari 130 perusahaan global mengatakan bahwa mereka merasakan potensi resesi global yang menimbulkan risiko terbesar bagi bisnisnya.

"Pertumbuhan diperkirakan akan melambat di kuartal mendatang, dengan pertumbuhan global 2019 diperkirakan sebesar 2,7 persen, dan turun menjadi 2,5 persen pada 2020," jelas Oliver Brinkmann, Kepala Perbankan Korporasi Asia Pasifik, seperti melansir dari CNBC, Kamis (24/10/2019).

Para ahli lain mengatakan kemungkinan resesi terjadi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, meskipun ada tindakan upaya pencegahan.

Dana Moneter Internasional mencatat prospek pertumbuhan global untuk 2019 dan 2020 terutama di Asia akan melambat lebih dari prediksi.

Salah satu penyebab resesi adalah perang dagang yang berlangsung antara Amerika dan China. Hal tersebut telah menggoyangkan pasar global dan menimbulkan ketidakpastian karena gangguan pada rantai pasokan global.

Dalam survei juga menyebutkan adanya pengalihan produksi dari China ke negara lain. Kemungkinan negara seperti Vietnam bisa menjadi pemenang dari sengketa perdagangan Amerika-China.

"Kami masih melihat peluang pertumbuhan terutama di negara-negara berkembang Asia tetapi peristiwa geopolitik agark sentimen," tutup Oliver.


Sumber : liputan6

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.