Selasa, 25 Februari 2020

RIFAN FINANCINDO - Undangan Grup WhatsApp Bisa Muncul di Pencarian Google







RIFAN FINANCINDO - Google dilaporkan sedang mendata undangan untuk bergabung dalam grup percakapan di dalam aplikasi WhatsApp. Laporan TheVerge (21/2/2020) menyebut, salah satu fitur WhatsApp yakni "Invite to Group Link" mengakibatkan undangan untuk bergabung ke dalam grup percakapan akan muncul dalam hasil pencarian Google.

Salah satu uji coba dilakukan oleh Motherboard, hasilnya, Motherboard berhasil masuk ke dalam grup percakapan di WhatsApp dengan mencari link undangan terlebih dulu dari Google. Tentu data pengguna dalam grup yang dimasuki Motherboard pun terpampang seperti nomor WhatsApp anggota grup percakapan.

Jurnalis Jordan Wilson menyebut bahwa admin grup dapat memblokir akses masuk melalui link url yang ditemukan di Google. Namun, pemblokiran itu hanya dilakukan dengan menciptakan link url undangan baru tanpa menonaktifkan URL yang lama.

Juru bicara WhatsApp sendiri mengingatkan bahwa undangan percakapan grup WhatsApp harusnya hanya dibagikan ke dalam lingkup yang privat dan tidak sembarang disebar.

"Seperti semua konten yang dibagikan di saluran publik yang dapat ditelusuri, mengundang lewat link tautan yang di-posting secara publik di internet dapat ditemukan oleh pengguna WhatsApp lainnya," kata juru bicara WhatsApp Alison Bonny dilansir dari TheVerge, Senin (21/2/2020).


Sumber : republika

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.