Rabu, 08 Juli 2020

RIFAN FINANCINDO - Aktivitas virtual jadi tren, konser, kelas hingga tur ke luar negeri





RIFAN FINANCINDO - Biro perjalanan daring tiket.com turut menyediakan tiket untuk aktivitas virtual yang belakangan semakin marak.

"Virtual dan sebagainya itu pasti karena itu aktivitas yang orang-orang mulai jalani, trennya sudah mulai ke arah sana," kata Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa di Jakarta, Selasa (7/7).

Masyarakat yang tak leluasa keluar rumah kini menikmati pilihan hiburan yang ada secara virtual. Selama pandemi COVID-19, ada banyak acara yang berlangsung secara daring, termasuk kelas virtual, tur virtual hingga konser musik. Peminatnya pun lumayan, ujar dia.

Kendati demikian, memang ada pengalaman tak tergantikan ketika aktivitas ini dilakukan secara tatap muka.

"Feel-nya pasti beda, tapi orang sekarang masih cautious (untuk keluar rumah)," ujar Gaery.

Aktivitas jalan-jalan yang rutin diadakan Wisata Kreatif Jakarta, misalnya, kini digelar virtual. Bersama Atourin, mereka menggelar tur virtual seputar Jakarta untuk memperingati ulang tahun ibu kota Indonesia bulan lalu.

E-commerce BliBli juga menyediakan layanan wisata virtual baik domestik maupun mancanegara, salah satunya jalan-jalan untuk mengintip kota Seoul, Korea Selatan.

Fenomena yang sama terjadi di luar Indonesia. Thailand sudah menggelar festival musik rock berdurasi enam jam yang digelar lewat platform video Zoom pada Juni lalu.


Sumber : antaranews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.