Kamis, 16 Juli 2020

RIFAN FINANCINDO - Bank Sentral Jepang Proyeksi Laju Ekonomi Minus 4,7 Persen






RIFAN FINANCINDO - Bank of Japan (BoJ) memproyeksikan ekonomi negara tersebut akan kontraksi 4,7 persen tahun ini hingga Maret 2021 karena pandemi virus corona.

Bank sentral Jepang itu melihat ada potensi pemulihan pada tahun berikutnya. Namun, mereka masih melihat ada ketidakpastian dalam perekonomian.

Dikutip dari AFP, Rabu (15/7), Bank of Japan tetap berharap ekonomi dapat pulih di masa depan. Namun, mereka tak memungkiri kemungkinan gelombang virus di masa depan.

Kondisi tersebut yang membuat perhitungan semakin sulit.

"Ekonomi Jepang kemungkinan akan membaik secara bertahap dari paruh kedua tahun ini dengan kegiatan ekonomi dimulai lagi. Namun, langkah ini diharapkan hanya moderat sementara dampak virus corona baru tetap di seluruh dunia," kata BoJ dalam sebuah pernyataan.

Bank sentral memperkirakan ekonomi global akan terus pulih. Mereka memproyeksikan PDB Jepang akan tumbuh 3,3 persen pada tahun ini hingga Maret 2022.

Para pejabat juga melihat harga konsumsi utama Jepang turun 0,5 persen hingga Maret. Angka ini jauh di bawah target inflasi 2 persen untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Bank sentral mengatakan akan mempertahankan program pelonggaran moneter besar-besaran. Mereka akan meninggalkan suku bunga jangka pendek pada minus 0,1 persen sambil mempertahankan suku bunga jangka panjang di sekitar nol persen.


Sumber : cnnindonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.