RIFAN FINANCINDO - Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Rabu (29/7/2020) kendati sempat tergelincir pada perdagangan kemarin dan menjauhi level US$2.000 per troy ounce.
Kilau harga emas memang sedikit memudar karena tidak mampu mempertahankan level US$2.000 per troy ounce. Hingga pukul 24.00 WIB, harga emas terpantau di posisi US$1.963,60 per troy ounce. Padahal dalam rentang waktu hingga pukul 15.00 WIB, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 sempat menyentuh level US$2.000 per troy ounce.
Ada daftar panjang faktor bullish yang mendukung pasar antara lain pelemahan dolar AS, eskalasi ketegangan geopolitik, suku bunga riil yang lebih rendah, serta langkah-langkah stimulus pemerintah dan bank sentral negara-negara untuk menyokong perekonomian.
“Penurunan nilai dolar AS, kurs riil yang lebih negatif, juga masih adanya ketidakpastian kondisi geopolitik dan hubungan AS-China. Kombinasi hal-hal itulah yang akan mendorong emas lebih keras,” tutur Direktur eksekutif komoditas dan valuta asing di UBS Group AG Wayne Gordon, seperti dilansir dari Bloomberg.
Pasar dipastikan tengah menantikan rapat kebijakan moneter bank sentral Federal Reserve AS yang digelar pada 28-29 Juli waktu setempat, guna memperoleh petunjuk lebih lanjut.
Ada ekspektasi bahwa kemunduran dalam pergulatan global melawan Covid-19 akan mendorong Gubernur The Fed Jerome Powell untuk memberi sinyal bahwa suku bunga acuan akan tetap di kisaran nol lebih lama.
“Pesan dari pertemuan The Fed diperkirakan akan dovish, menegaskan kembali perlunya lebih banyak langkah-langkah fiskal, yang kemungkinan akan mendukung emas,” kata general manager di ABC Bullion Nicholas Frappell.
Sumber : bisnis








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.